MOROWALI – Salah satu peran aktif Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah membuka diri selebar-lebarnya bagi kalangan perguruan tinggi untuk menimba ilmu dalam kawasan industri.
Hal ini sebagai upaya perusahaan pemgolahan nikel terbesar di Indonesia ini untuk mendukungan pengembangan SDM, utamanya di sektor hilirisasi industri mineral dan logam.
Baru-baru ini, IMIP menerima 273 mahasiswa dari 66 kampus ternama di Indonesia untuk menjalani Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di dalam kawasan.
Selama tiga bulan, mereka belajar tentang hilirisasi mineral dan logam langsung dari praktisi. Mereka akan melakukan program magang di sejumlah tenant yang ada dalam kawasan IMIP, yaitu Tsingshan Grup, DSI, QMB, HYNC, HCAI, Risun, DCI, dan IPRT.
Head of IMIP Training Center, Elvina, mengatakan, program ini merupakan salah satu bagian dari upaya mencetak tenaga ahli di sektor hilirisasi.
Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan cita-cita PT IMIP, melalui lima pilar utamanya dalam pengembangan SDM, yaitu IMIP Training Program, IMIP Internship Program, IMIP Scholarship Program, IMIP Learning Program, dan IMIP School of Expertise.
“Sebagai bagian dari IMIP Internship Program, PT IMIP bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat,” jelas Elvina, di ruang kerjanya, Sabtu (05/10).
Untuk program ini, kata dia, IMIP membuka kuota sebanyak 500 peserta. Jumlah pendaftar yang tercatat di platform MSIB, cukup banyak yakni 4.025 orang.
Setelah dilakukan seleksi, yang terjaring sebanyak 465 peserta, dan yang terkonfirmasi untuk melakukan magang dan studi independen bersertifikat di Kawasan IMIP sebanyak 273 orang saja dari 66 kampus yang ikut dalam program tersebut.
“Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Metalurgi, Teknik Lingkungan, Administrasi,” urai Elvina. */RIFAY