MOROWALI – Ratusan orang memadati Masjid As-Salaam di dalam kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dalam rangka menunaikan Shalat Idul Fitri, Senin (31/03).
Ibadah salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah dipimpin oleh Imam Ustadz Rahmatullah. Setelah menunaikan salat Ied, jemaah menyimak siraman rohani dari Khatib Ustadz H Mahadin.
Dalam kotbahnya, Ustadz Mahadin menguraikan, berpuasa merupakan proses pendidikan jasmaniah dan batiniah, juga kesempatan menyalurkan cinta kepada diri sendiri, sesama manusia, juga kepada Allah SWT, Nabi Muhammad, rasul-Nya.
Dengan berpuasa, lanjut Ustadz Mahadin, akan melahirkan keindahan perilaku yang terpelihara dari kemaksiatan.
Dia menyebutkan tiga tolok ukur untuk memetik makna mendalam dari Idul Fitri.
Pertama, kata dia, iman dalam melaksanakan ibadah. Khususnya dalam beribadah menahan lapar dan haus, dibutuhkan semangat jiwa dan keikhlasan. Karena dengan berimanlah, kata dia, dapat merasakan kehadiran ilahi.
Kedua, puasa. Spirit atau nilai yang terkandung dalam puasa adalah berbagi. Dengan begitu, manusia dapat membangun keseimbangan dalam mendekatkan hubungan pribadinya dengan Tuhan dan secara sosial.
“Puasa membimbing hati kita untuk peduli, menghidupkan kasih sayang, menjalin silaturahmi, dan berbagi terlebih kepada orang miskin. Maka puasa juga akan bermanfaat untuk pengembangan kualitas kesalehan sosial kita,” ucapnya.
Tak kalah penting adalah takwa. Ustadz Mahadin menyebutkan, ketakwaan seseorang tecermin dari cara berpikir dan perbuatannya.
Seusai Ramadhan, jemaah Muslim diundang kembali dari peperangan kecil menuju perang besar melawan hawa nafsu di dalam diri sendiri, seperti tamak, dengki, iri hati, dan merasa lebih.
Lewat ketakwaan, kemenangan akan mampu diraih dan kita akan kembali kepada fitrah kesucian.
“Insyaallah kita semua menang dengan mengamalkan puasa dan berzakat untuk mengalahkan hawa nafsu kita,” kata Ustadz Mahadin.
Usai salat dan kotbah, jemaah saling mengucapkan selamat dan bersalaman sambil bermaaf-maafan.
Dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid IMIP, Djoko Suprapto, turut mengajak hadirin untuk terus menjaga ketakwaan dalam hidup bermasyarakat.
Selain itu, kata dia, momentum Idul Fitri selayaknya dijadikan ajang untuk bersilaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi kepada sesama.
“Mari mendoakan negara Indonesia supaya diberikan kemajuan, keamanan, dan keselamatan,” pungkasnya. *