Ratusan Hektare Sawah di Parigi Selatan Terancam Luapan Dua Sungai

oleh -
Anggota DPRD Parimo, Suardi, mengunjungi areal persawahan yang tertimbun material pasir akibat luapan sungai Tonoi dan Pemaloa. (FOTO:IST)

PARIMO – Ratusan Hektare sawah di Desa Dolago Padang, Kecamatan Parigi Selatan, Parigi Moutong (Parimo) terancam luapan air. Saat ini tiga hektare sawah sudah tertimbun pasir yang terseret anak sungai Pemaloa.

“Akibat tingginya tanggul sungai dari pada sawah, mengakibatkan jebolnya tanggul di wilayah kelompok tani budidaya Dolago Padang,” ungkap Anggota DPRD Parimo, Suardi, ditemui Senin (29/08).

Ia mengatakan, luapan air yang menghantam sawah petani berasal dari sungai Tonoi, merupakan anak sungai Pemaloa yang merupakan sungai besar dapat mengancam sejumlah fasilitas pemerintah, berupa SDK, Sekolah satu atap.

Menurut dia, tidak adanya pengerukan sungai mengakibatkan naiknya sedimentasi, sehingga tinggi air dan tanggul sudah sejajar, adanya luapan air membuat penahanan tersebut jebol.

Petani berharap, adanya normalisasi sungai tersebut sehingga dapat mengaliri persawahan petani. Menurut dia, sungai itu apabila memasuki musim kemarau akan kering tetapi memasuki musim penghujan akan banjir.

“Kami bersama kelompok tani telah menyampaikan kepada pemerintahan daerah agar dilakukan perbaikan, agar ratusan sawah tidak mengalami gagal panen,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain itu juga kelompok tani sudah memasukkan proposal terkait perbaikan sungai Tonoi, sementara untuk sungai Pemalo menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS).

“Sungai itu juga ada yang jebol hampir 500 meter dan merendam sawah tertimbun material, namun untuk perbaikan sungai tersebut menjadi kewenangan provinsi,” pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin