BANGGAI – Ratusan hektar sawah di Desa Trans Mayayap, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai disapu banjir lumpur.
Banjir tersebut kiriman dari luapan air sungai di desa rersebut sejak Sabtu 26 Desember 2020 lalu.
Dugaan sementara, banjir tersebut merupakan dampak dari perusahaan yang beraktivitas di lereng gunung Tompotika.
Kepala Desa Trans Mayayap, Abdul Djalal dihubungi media ini, Selasa (29/12) mengatakan, seluruh areal sawah irigasi di desanya ikut terkena dampak. Dikarenakan, air irigasi yang mengaliri sawah bersumber dari sungai Mayayap.
“lebih dari 200 hektar sawah semuanya merah akibat banjir,” akunya.
Ia mengaku, bukan kali ini saja kawasan padi sawah terkena dampak aktivitas perusahaan, sebelumnya areal sawah mengalami ikut terkena dampak akibat perusahaan pengolahan kayu mennutup aliran sungai induk dan anak – anak sungai untuk memudahkan akses aktivitas kendaraan perusahaan.
“Kalau kondisi sekarang ini lahan sawah warga tidak bisa dibuka semuanya, karena debit air masih kecil. bisa dibuka semuanya ketika musim hujan,” ungkapnya.
Pihak perusahaan yang beraktivitas dilereng pegunungan Tompotika tidak pernah memberikan kompensasi ke Desa Mayayap dan Desa Trans Mayayap.
Untuk diketahui, data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Banggai, tahun 2018 / 2019, luas lahan baku padi sawah Kecamatan Bualemo 1.529 hektar, dengan luas potensi tanam 1.709 hektar. Berikut rincian perdesa luas lahan baku dan potensi tanam di Kecamatan Bualemo. Desa Tikupon lahan baku 64 hektar. Desa Mayayap lahan baku 320 hektar, potensi tanam 350 hektar. Desa Sumber Wangi lahan baku 275 hektar, potensi tanam 295 hektar. Desa Toiba lahan Baku 120 Hektar. Desa Lembah Tompotika lahan baku 335 hektar. potensi tanam 350 hektar. Desa Longkoga Barat lahan baku 125 hektar, potensi tanam 150 hektar. Desa Desa Longkoga Timur 75 hektar, potensi tanam 100 hektar. Desa Malik 70 hektar, potensi tanam 80 hektar. Desa Dwikarya 75 hektar, potensi tanam 100 hektar. (YAMIN)