PALU – Ratusan calon pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), Kementerian Sosial (Kemensos), mengikuti ujian Sumber Daya Manusia (SDM), di salah satu hotel di Kota Palu, Ahad (12/11).
Seleksi ini terbagi dalam beberapa zona, yakni Kabupaten Donggala, Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Parigi Moutong (Parimo), Sigi, Morowali Utara dan Kota Palu.
Kepala Dinas Sosial Sulteng, Andi Sose Parampasi, berharap kepada pelamar yang lolos seleksi harus berasal dari kabupaten setempat.
Menurut dia, banyak kejadian adanya pendamping yang tidak berdomisili di daerah yang menjadi sasaran program, sehingga tidak sedikit yang mundur di tengah jalan karena segudang kendala.
“Tahun 2017 ada 6 juta warga penerima untuk seluruh Indonesia dan tahun 2018 dinaikkan menjadi 10 juta. Oleh sebab itu ada penambahan pendamping. Karena begitu banyaknya peminat maka diseleksi,” jelas Andi Sose.
Kata dia, hasil seleksi akan diperiksa di Jakarta. Pihaknya memastikan tidak ada intervensi kepada tim penilai.
“Jadi, kita lihat nilainya dulu, siapa yang terbaik dan berasal darimana. Kalau bisa kita usulkan ke kementerian agar ditempatkan sesuai daerah asal,” tambahnya.
Sementara panitia dari Kemensos, Dr Lusia, mengatakan, jumlah pelamar mencapai angka fantastis, yakni 2,6 juta lebih. Dari total pendaftar tersebut, yang dinyatakan lolos administrasi hanya 3,4 ribu orang.
“Peserta yang dinyatakan lulus akan diumumkan pada tanggal 1 Desember. Tolong handpone-nya di on dan bisa mengakses internet, biar tahu hasilnya di laman Kemensos http://www.kemensos.go.id,” sebutnya. (NANANG IP)