PALU – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola memimpin rapat Umum Pemegang Saham PT. Pembangunan Sulteng tahun buku 2020, dengan status pemegang saham kendali.
Dalam rapat itu, Direktur Utama PT. Pembangunan Sulteng, Suaib Djafar melaporkan pertanggungjawaban dana penyertaan Modal tahun 2019, dari Pemerintah Sulteng, berdasarkan Peraturan daerah Nomor 6 Tahun 2017 dengan nilai realisasi penggunaannya Tahun 2020 sebanyak Rp2,5 miliar.
Dia juga menyebut, perubahan ekuitas catatan keuangan entitas PT. Pembangunan Sulteng Pertanggal 31 Desember 2020, terdiri dari saldo laba rugi senilai Rp7,7 miliar lebih.
Sedang penambahan modal dasar yang disetor tahun 2019, dengan nilai Rp2,5 miliar tersebut menjadikan saldo hingga pertanggal 31 Desember 2020 sebanyak Rp18 miliar, sebagaimana digambarkan dalam laporan perubahan Ekuitas 2020.
Lebih jauh, Suaib Djafar menjelaskan, dana penyertaan modal tahun 2019, dengan penggunaanya tahun 2020 sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan Entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK–ETAP).
“Dan sudah Kami sampaikan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal 25 Febuari 2021,” Ujarnya di Ruang Kerja Gubernur Sulteng, Jum’at (26/03).
Menanggapi itu, pihak-pihak yang turut hadir dalam RUPS itu memberikan catatan strategis untuk para Komisaris dan Direksi yang bersifat yang bersifat ditindaklanjuti.
Pihak RUPS bersepakat, agar rencana bisnis dan target laba yang akan dihasilkan tahun 2021 untuk lebih realistis, dengan selanjutnya akan disahkan dalam RUPS Luar Biasa PT. Pembangunan Sulteng.
Dikesempatan itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola meminta kepada Dirut agar dapat mencermati dengan baik kegiatan Bisnis yang sedang berjalan. Serta, dapat membuat catatan laporan yang baik, agar menjadi rujukan yang pasti kedepan dalam pelaksanaan bisnis PT. Pembangunan Sulteng.
Reporter : Faldi
Editor : Yamin
