PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura memimpin Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tengah, di ruangan kerja gubernur, pada Senin (12/2).
Rapat tersebut membahas, kesiapan pengamanan Pemilu Serentak 2024.
Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Soeseno Noerhandoko, menyampaikan jajaran Polda Sulteng melibatkan 2/3 kekuatan untuk pengamanan Pemilu Serentak 2024 dan dibackup unsur TNI.
Ia mengatakan, pola pengamanan Tempat Pemungutasn Suara (TPS) sesuai dengan tingkat kerawanan, dengan kategori: TPS kurang rawan, TPS rawan, TPS sangat rawan dan TPS khusus.
“Ada beberapa gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang harus segera diselesaikan, antara lain konflik PT HIP dan petani plasma di Kab Buol,” katanya.
Dia mengatakan, bahwa Polda Sulteng telah mengirimkan pasukan untuk membackup pengamanan di Polres Buol, dan memediasi pertemuan antara PT dan petani plasma. Agar permasalahan ini segera selesai.
Dia menyarankan Pemda Buol melakukan hal serupa untuk menemukan solusi yang terbaik.
Senada dengan itu Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Dody Triwinarto, menuturkan jajaran Korem 132/Tadulako siap membackup pengalaman Pemilu Serentak 2024.
Ia pun menegaskan TNI/Polri netral untuk menjaga kedaulatan rakyat dalam mewujudkan pemilu yang aman dan damai.
Dia menghimbau penyelenggara pemilu, pemerintah kab/kota dan peserta pemilu membersihkan alat peraga kampanye (APK) di masa tenang kampanye.
Ketua KPU Sulteng Risvirenol, menuturkan jajarannya telah mendistribusikan logistik Pemilu 14 Februari 2024 ke daerah terjauh dan terpencil yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Kalaupun ada kekurangan logistik, Ia memastikan paling lambat H-1 Voting Day logistik tersebut sudah terpenuhi dimasing-masing TPS.
Selanjutnya kata dia, bahwa jumlah DPT Sulteng sebanyak 2.236.703 dan jumlah TPS sebanyak 9.462 yang tersebar di 12 kab/1 kota Se Sulteng.
Merespon laporan tersebut di atas, Gubernur Rusdy menyoroti pentingnya untuk meningkatkan koordinasi guna membahas persiapan keamanan dan ketertiban masyarakat untuk mengantisipasi gangguan terhadap ketertiban umum.
“Suksesnya penyelenggaraan pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama semua stakeholder,” imbuhnya.
Selanjutnya gubernur mendorong para bupati/walikota se Sulteng untuk mengawal pendistribusian logistik Pemilu Serentak 2024, agar pelaksanaan pemungutan suara pemilu bisa berjalan tepat waktu.
Selain itu, gubernur meminta kepada para pengusaha atau pemberi kerja untuk memberikan kesempatan bagi pekerja menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 14 Februari 2024.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG