PALU – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sosialisasikan Verifikasi dan Validasi (Vervali) data Keluarga Risiko Stunting (KRS) secara maraton, di seluruh kabupaten/kota se Sulteng.
“Verivali KRS secara maraton telah kami laksanakan 31 Mei hingga 9 Juni 2022,” ucap Koordinator Bidang Advokasi Penggerakkan dan Informasi BKKBN Sulteng, Muh. Rosni, Jum’at (17/06).
Kata Rosni, Sosialisasi verivali data KRS merupakan rangkaian dari pemutakhiran data PK21 yang dikumpulkan tahun lalu, dan menjadi data basis untuk intervensi percepatan penurunan stunting, sebagaimana diamanatkan pada Perpres 72 tahun 2021.
“kegiatan verivali data KRS yang akan dilaksanakan oleh tenaga PKB/PLKB bersama kader KB di lapangan diharapkan terlaksana secara berkualitas. Karena akan sangat menentukan dan menjadi barometer untuk mendapatkan data KRS yang berkualitas, untuk intervensi penurunan stunting,” katanya.
Dijelaskannya, kegiatan itu sebagai tindak lanjut Sosialisasi Tingkat Provinsi yang telah digelar pada 24 sampai dengan 25 Mei 2022 untuk pemantapan persiapan verivali data keluarga beresiko stunting di Sulteng, yang diikuti 352 orang PKB/PLKB dari 176 kecamatan.
Sementara, Sub Koordinator Data dan Informasi BKKBN Sulteng, Indriani berharap, sosialisasi yang telah dilaksanakan bisa dilanjutkan dengan Orientasi Verval data KRS bagi Kader Tim Pendamping Keluarga, sehingga para kader dapat segera bergerak untuk melakukan Verval ke keluarga sasaran prioritas, yaitu PUS Hamil, Keluarga Punya Baduta dan Keluarga Punya Balita.
“Verifikasi dan Validasi data keluarga beresiko stunting sangat penting dilakukan, untuk dapat menampilkan data terkini/termutakhir, agar pelaksaanaan dan intervensi program tepat sasaran,” ujarnya.
Timeline pelaksanaan Verval ini diharapkan rampung pada bulan Juni 2022, sehingga menghasilkan dashboard yang dapat diakses dan dimanfaatkan, utamanya untuk percepatan penurunan stunting. (YAMIN)