Ramporame Festival 2023: Merayakan Kebersamaan dan Kemandirian di Desa Porame

oleh -
Dari kiri Founder PT. Hannah Asa Indonesia Marfiya, Direktur Program Ramporame Festival Kukuh Ramadhan dan Wiston Dachu Inisiator Festival saat konferensi pers di lokasi festival, Ahad (16/7). foto : IKRAM

SIGI- Desa Porame akan menggelar Ramporame Festival, sebuah festival yang merupakan inisiatif warga Porame dengan kolaborasi antara elemen pemuda, Pemerintah Desa, dan masyarakat Desa Porame.

Festival bertempat Jalan Vunja Sinongi di Desa Porame, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, berlangsung mulai Jumat (21/7) hingga Ahad (23/7).

Direktur Program Ramporame Festival Kukuh Ramadhan menjelaskan, festival ini bertujuan untuk mewujudkan semangat kebersamaan dan keterbukaan melalui gotong royong antar berbagai komunitas yang ada di Desa Porame, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu.

“Ramporame Festival didasari oleh nilai kemandirian warga Desa Porame yang tercermin dalam pendekatan non-uang dalam pemenuhan kebutuhan festival,” tutur Kukuh didampingi Wiston Dachu Inisiator Festival dan Founder PT. Hannah Asa Indonesia Marfiya saat konferensi pers di lokasi festival, Ahad (16/7).

Ia menuturkan, dalam pelaksanaannya, festival ini bekerja sama dengan berbagai komunitas dan lembaga melalui jaringan lintas komunitas.

“Salah satu fokus utama dari Ramporame Festival adalah menciptakan unit-unit usaha mandiri yang digerakkan oleh pemuda Desa Porame. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pra produksi, produksi, dan paska produksi festival ini,” tuturnya.

Ia menerangkan, Ramporame Festival juga bertujuan untuk menciptakan ruang pertemuan antara pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Desa Porame dengan masyarakat di Kabupaten Sigi, Kota Palu, dan sekitarnya.

“Festival ini memberikan kesempatan bagi UKM Desa Porame untuk berinteraksi dan memperluas jaringan dengan masyarakat sekitar,” bebernya.

Ia menyebutkan, meskipun Ramporame Festival tidak memiliki anggaran dasar, segala kebutuhan festival telah terpenuhi melalui bantuan fasilitas dari beberapa kelompok dan lembaga masyarakat.

“Satu-satunya kebutuhan yang masih belum terpenuhi adalah surat izin keramaian, yang sedang menunggu surat rekomendasi dari Polsek setempat,” katanya.

Terakhir, sebut dia, para penyelenggara Ramporame Festival meminta kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mempertimbangkan dan menerapkan Label Good Event.

Dengan label ini, diharapkan penyelenggara kegiatan seni dan budaya dapat memperoleh kemudahan dalam pengurusan izin dan akses keamanan. Langkah ini akan mendukung kampanye “Negeri Seribu Megalit” yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah. “Karena inisiatif-inisiatif kegiatan kultural akan mendapatkan dukungan izin keamanan dari instansi terkait,” paparnya

Dengan semangat kebersamaan dan kemandirian, Ramporame Festival 2023 siap untuk mempersembahkan serangkaian kegiatan seni dan budaya yang menarik bagi masyarakat di Desa Porame, Kabupaten Sigi, dan Kota Palu.

Reporter: IKRAM/Editor: Nanang