Ramadhan baru saja berlalu, kini menapaki bulan syawal, bulan yang disebut bulan peningkatan. Kita kembali bekerja seperti hari hari biasa dan tidak boleh ada malas-malasan karena agama kita mengajarkan umatnya bekerja keras untuk mencari nafkah, baik untuk mencukupi kebutuhan sendiri maupun keluarga.
Allah Subhanahu Wa Ta’alaj berfirman: “Jika selesai mengerjakan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia-Nya, dan perbanyaklah mengingat Allah agar engkau beruntung.” (QS Al-Jumuah [62]:10).
Tidak ada dalam kamus umat ini berpangku tangan yang hanya menggantungkan hidupnya pada belas kasihan orang lain. Dan Agama kita sebagai agama yang sempurna memberikan petunjuk kepada manusia tentang bidang usaha yang halal dan cara berusaha.
Keagungan Islam tidak hanya memerintahkan manusia bekerja untuk kepentingan individual secara halal, namun juga mengajarkan cara manusia berhubungan baik sesama bagi kepentingan dan keuntungan kehidupan mereka di bumi ini.
Sebagai umat Islam, menjaga semangat dalam bekerja menjadi sebuah keharusan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena itu, Islam benar-benar mengajarkan umatnya untuk bekerja keras, mandiri dan tidak pantang menyerah.
Setidaknya terdapat beberapa dalam kandungan Al-Qur’an maupun Hadits yang dapat menjadi rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini.
Seperti Hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah pernah bersabda, “Amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringatnya sendiri”.
Islam memandang bahwa bekerja merupakan satu kewajiban bagi setiap insan. Karena dengan bekerja, seseorang akan memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga keluarganya serta dapat memberikan maslahat bagi masyarakat di sekitarnya.
Bekerja dalam Islam merupakan kewajiban bagi setiap individu atau kelompok. Konsep amal dalam Islam sangat luas dan tidak hanya menyangkut soal bisnis atau dagang. Amal adalah setiap pekerjaan yang dilakukan manusia yang pantas untuk mendapatkan imbalan (upah), baik berupa kegiatan badan, akal, indra, maupun seni.
Dalam sebuah kitab dijelaskan, orang yang dengan ikhlas bekerja keras, Allah SWT akan memberikan beberapa ganjaran, seperti: pertama, akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.
Kedua, dihapuskan dosa-dosa tertentu yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa dan shadaqah. Ketiga, mendapatkan cinta Allah SWT. Keempat, terhindar dari azab neraka dan terakhir bekerja mencari nafkah digolongkan dalam fii sabilillah.
Demikian, bekerja keras untuk mencapai hidup yang berkecukupan adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dalam islam. Sebab, islam tidak ingin melihat umatnya bermalas malasan, bertopang dagu, bahkan tidak mau berusaha.
Seseorang melakukan sesuatu pekerjaan dapat dilihat dari cara berbuat, sikap, serta persepsi terhadap nilai bekerja. Dan sebagian seorang muslim meyakini bahwa bekerja tidak hanya bertujuan untuk memuliakan diri, tetapi juga sebagai manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah.
Di samping itu, selain kita bekerja keras, kita juga harus ulet dan telaten dalam melakukan apapun yang menghasilkan suatu nilai (uang).
Karena itu, di bulan peningkatan ini patut kita terus menjaga semangat bekerja keras dengan keringat kita sendiri. Dengan begitu, kita Insyaallah termasuk ke dalam golongan yang selamat dunia dan akhirat. Wallahu a’lam
DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)