Ramadhan dan Idul Fitri, Sulteng dapat Tambahan 8,5 Persen Gas LPG 3 Kg

oleh -
Stok tabung LPG. (FOTO: IST)

MAKASSAR – Guna mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG jelang lebaran di Sulawesi, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah menyiapkan extra dropping atau tambahan alokasi LPG 3 kg dengan total 2 juta tabung atau 10,5% lebih banyak dibandingkan konsumsi normal pada bulan April 2022.

Adapun rincian penambahan alokasi LPG 3 Kg selama Bulan April dan Mei tersebut, yakni untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 1.692.140 tabung, Sulawesi Tengah sebanyak 228.516 tabung atau sebesar 8,5 persen, Sulawesi Utara sebanyak 333.797 tabung, Sulawesi Tenggara sebanyak 283.021 tabung, Gorontalo sebanyak 188.865 tabung dan Sulawesi Barat sebanyak 170.597 tabung.

Pertamina juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pendistribusian BBM dan LPG selama tanggal 11 April – 10 Mei 2022 yang salah satunya menetapkan status siaga kepada 5.451 agen, outlet, pangkalan LPG baik subsidi maupun non subsidi.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, Selasa (26/04), mengatakan, penambahan alokasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG pada Ramadan, terlebih saat jelang Idul Fitri.

BACA JUGA :  Pertamina Patra Niaga Sulawesi Beri Penawaran Menarik Pelanggan Pertamax dan Dex Series

“Selain itu, hal ini dilakukan untuk menekan angka inflasi daerah dan harga diluar kewajaran dengan cara operasi pasar sesuai permintaan dari masing-masing kota/kabupaten,” ujarnya.

Ia menambahkan, dioperasikannya agen dan Pangkalan Siaga selama Satgas Ramadan dan Idul Fitri ini merupakan bentuk nyata Pertamina sebagai BUMN dalam menjalankan amanat UU Energi Nomor 30 Tahun 2007, di mana Pertamina salah satunya harus mampu memberikan availability atas ketersediaan energi untuk masyarakat.

“Di mana di masa libur panjang ini, lebih dari 5 ribu lembaga penyalur LPG baik agen dan pangkalan PSO serta NPSO tetap beroperasi melayani masyarakat,” ujar Laode

Menyambut hari Kemenangan Idul Fitri 1443 H, Pertamina juga memberikan promo khusus untuk LPG non-subsidi jenis bright gas yang dapat dengan mudah dipesan melalui layanan Pertamina Call Center 135.

BACA JUGA :  Komisaris Pertamina Patra Niaga Pastikan Kehandalan Sarana dan Fasilitas di Sulawesi

Promo yang berlaku hingga 30 April 2022 ini merupakan promo spesial kepada pelanggan setia bright gas mulai dari promo biaya trade in (tukar LPG 3 Kg ke Bright Gas), pembelian tabung perdana dan isi ulang Bright Gas dengan rincian berikut:

  1. Total diskon sebesar Rp 124.000 untuk penukaran 1 tabung Elpiji 3 kg ke 1 tabung LPG Bright Gas 5.5 kg, dengan rincian: Gratis biaya tukar tabung Rp 116.000,- per paket, Gratis ongkos kirim sebesar Rp 8.000,- per paket
  1. Total diskon sebesar Rp 136.000 untuk penukaran 2 tabung Elpiji 3 kg ke 1 tabung LPG Bright Gas 12 kg, dengan rincian: Gratis biaya tukar tabung Rp 121.000,- per paket, Gratis ongkos kirim sebesar Rp 15.000,- per paket.

Menurut Laode, promo ini dapat dinikmati dengan cara menghubungi Pertamina Call Center 135 dengan sebelumnya telah melakukan redeem e-voucher pada aplikasi MyPertamina.

BACA JUGA :  KPU Sulteng Ungkap Tanggapan Masyarakat Terkait Pelantikan Pejabat oleh Petahana

“Promo ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kartini, masyarakat cukup menelepon Call Center 135, Bright Gas dapat langsung diantar ke rumah jadi lebih praktis,” ujarnya.

Segala syarat dan ketentuan untuk mendapatkan promo Bright Gas ini dapat dicek dan diakses melalui website www.brightgas.co.id. Loade pun menghimbau kembali masyarakat untuk tetap memastikan aspek safety apabila hendak meninggalkan rumah agar tabung LPG dilepas dari regulator dan disimpan di tempat yang aman.

Apabila masyarakat mengalami kesulitan atau membutuhkan informasi terkait ketersediaan LPG dan BBM, masyarakat dapat menghubungi layanan pelanggan 24 jam melalui Pertamina Call Center 135.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar membeli LPG melalui pangkalan resmi Pertamina atau di SPBU. Kami juga mengharapkan agar Disperindag dan Kepolisian turut aktif menindak pengecer yang menjual harga diatas HET, karna itu bukan ranah kami,” tutup Laode. ***