PALU – Selama tiga hari berlangsung, Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Tengah berakhir dengan menghasilkan resolusi yang disepakati bersama dalam penguatan kelembagaan BAZNAS di Sulawesi Tengah.
Rakorda ini ditutup Ketua BAZNAS Sulteng Prof Dahlia Syuaib, Jumat (15/11), di salah satu hotel Kota Palu.
Rakorda yang juga dihadiri direktur Perencanaan ZIS DSKL BAZNAS RI Dr.Ahmad Hambali, diharapkan dapat memperkuat pengumpulan, pendistribusian, meningkatkan Sumber Daya Manusia serta membangun hubungan yang baik dengan pemerintah oleh BAZNAS daerah.
“Kita hadir dalam Rakorda ini tidak lain, untuk mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan selama ini. Olehnya sekembalinya dari kegiatan ini, kita harus bekerja lebih giat dan tunjukkan bahwa, BAZNAS adalah lembaga dibentuk oleh negara untuk mengelola zakat,” kata Dahlia.
Intervensi pemerintah lanjutnya, sangat penting sehingga keberadaan BAZNAS di setiap daerah juga mendapatkan perhatian dari pemerintah, baik secara anggaran dengan adanya dana hibah, maupun penekanan pada Aparat Sipil Negara (ASN) untuk memotong zakat penghasilannya.
Sementara Ahmad Hambali menekankan, selain giat pengumpulan, perencanaan juga perlu diperhatikan, baik pengelolaan pengumpulan maupun pendistribusian yang singkron, sehingga laporannya sesuai data.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih pada unsur pimpinan serta amil pelaksana yang mungkin masih butuh pengayaan soal pengelolaan zakat. “Karena waktu yang terbatas, akan tetapi saya siap dihubungi bila ada hal yang perlu dipertanyakan,” ujarnya.
Selain Rakorda, kegiatan yang mengikutsertakan unsur pimpinan BAZNAS kabupaten/kota itu, juga dilakukan Bintek bagi Amil Pelaksana dalam mengelola aplikasi Simba serta pelaporan RKAT.
Reporter: HADY
Editor: NANANG