PALU – Cendekiawan muslim Indonesia, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, berkesempatan menyampaikan pandangannya terhadap Pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua.
Hal itu disampaikan pada peringatan Haul ke-57 Guru Tua yang digelar di Kompleks Perguruan Islam Alkhairaat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/04) pagi.
Acara ini dihadiri jutaan jemaah yang memadati Kawasan Wisata Religi SIS Aljufri sejak pukul 06.00 Wita.
Dalam sambutan melalui video rekaman, Quraish Shihab mengungkap bahwa sikap toleransi yang pernah ditunjukkan Guru Tua bisa menjadi pelajaran abadi.
“Habib Idrus menawarkan kepada anggota misi itu untuk naik ke mobil bersama-sama beliau karena memang tujuan mereka itu sama,” ujar Quraish Shihab, saat menceritakan kisah saat Guru Tua membantu rombongan misi non Islam yang mobilnya mogok di perjalanan.
Quraish Shihab juga mengenang dedikasi Guru Tua dalam pendidikan dan dakwah.
“Beliau mengajar, tetapi tidak memperoleh imbalan materi dari apa yang beliau lakukan. Karena beliau berdagang,” katanya.
Ia menyebut, Guru Tua mendirikan sekolah-sekolah Alkhairaat yang kini memiliki lebih dari seribu cabang.
Dirinya juga menyinggung tentang adanya suara-suara yang mencoba menciderai kepahlawanan Sayyid Idrus bin Salim Aljufri.
“Akhir-akhir ini terdengar ada suara seakan-akan beliau tidak ikut terlibat dalam upaya-upaya mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya
Ia membandingkan upaya tersebut seperti keledai yang menabrak tembok baja, yang tidak akan menggoyahkan warisan Guru Tua. (TIM MAL)