POSO – Bencana angin puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan sejumlah bangunan mengalami rusak berat.
Angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (17/04) sekitar pukul 17.30 Wita di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat mengakibatkan seorang perempuan bernama Yurniawati Misraim Tabaru (23) meninggal dunia akibat pendarahan setelah tertimpa material bangunan gereja.
Ia sempat dilarikan ke Puskesmas Meko untuk menjalani pertawatan, namun nyawanya tidak tertolong.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Oldry (36), warga Pamona Puselemba, angin bergerak dari arah Danau Poso menuju Desa Meko dan warga langsung mendapat informasi jika terjadi kerusakan bangunan, termasuk korban jiwa.
Menurutnya, korban yang merupakan warga Manado itu baru dua pekan berada di Desa Meko untuk berlibur dengan keluarganya. Tapi naas, saat bencana terjadi, korban terkena material berupa balok pada bagian punggung hingga mengalami pendarahan.
Sementara itu, Musdar selaku Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, membenarkan adanya bencana angin puting beliuang di Desa Meko dan mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan sejumlah bangunan, baik gereja, puskesmas maupun rumah warga.
Pihaknya sudah menyiapkan satu tim yang berjumlah 12 orang personel untuk melakukan pendataan serta bantuan terhadap warga yang terdampak bencana puting beliung.
“Saya sudah menerima informasi dari unsur Tripika dan aparat yang ada di Desa Meko. Intinya kita sudah siap turunkan tim ke lokasi,” jelas Musdar.
Musdar menambahkan, mengingat lokasi bencana yang berjarak cukup jauh dari Kota Poso, maka tim yang sudah disiapkan baru bisa sampai di lokasi pada Ahad (18/04) besok.
Ia berharap, bantuan Pemkab Poso secapatnya bisa disalurkan setelah seluruh jumlah kerusakan yang diakibatkan oleh puting beliung tersebut telah terdata dengan baik, sehingga bisa meringankan beban para korban, termasuk yang keluarganya meninggal dunia.
Reporter : Mansur
Editor : Rifay