PALU – PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) Sosialisasi Product Knowledge dan Media Tour di salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (06/09).
Kegiatan itu dihadiri Superintendent Pemasaran PSO 2 Slamet, perwakilan Pupuk Kaltim Sulteng Susilo, Superintendent Hubungan Internal Departemen Humas Nurdi Saptono, Manajer Pemasaran PSO 2 Nour El Haq dan Staf Departemen Pelayanan dan Komunikasi Produk Angga beserta staf Humas Pupuk Kaltim, Navra.
Kegiatan tersebut melibatkan peserta dari kalangan media massa di Kota Palu dan instansi terkait.
Pada kesempatan itu, Superintendent Pemasaran PSO 2 Pupuk Kaltim, Slamet, menyampaikan alokasi pupuk urea bersubsidi yang disalurkan ke sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2018.
Menurutnya, sesuai kuota yang diberikan pemerintah pusat, pihaknya mengalokasikan sebanyak 31.600 ton.
Dari total kuota yang disiapkan tersebut, kata dia, serapannya ke kelompok tani, per tanggal 5 September 2018, sudah mencapai 26.511 ton atau sebesar 83,90 persen.
Adapun alokasi dan serapan untuk masing-masing kabupaten/kota di Sulteng, yakni Kota Palu sebanyak 80 ton, terserap 32,94 persen, Kabupaten Sigi 4.100 ton dan sudah terserap 96,50 persen, Donggala 2.200 ton terserap 87,97 persen, Parimo 8.500 ton terserap 90,23 persen, dan Poso 2.500 ton sudah terserap 80,29 persen.
Selanjutnya Kabupaten Morowali sebanyak 2.400 ton terserap 82,29 persen, Morowali Utara 1.200 ton terserap 75 persen, Tojo Una-Una 800 ton terserap 18,25 persen, Banggai 8.200 ton terserap 92,38 persen, Banggai Kepulauan 100 ton terserap 73,95 persen dan Banggai Laut 10 ton.
“Kemudian Kabupaten Tolitoli dialokasikan sebesar 2.210 ton sudah terserap 63,03 persen serta Kabupaten Buol sebanyak 1.300 ton dan baru terserap sebesar 46,64 persen,” rincinya.
Sementara Manajer Pemasaran PSO 2 Pupuk Kaltim, Nour El Haq, mengatakan, di Sulteng sendiri, pihaknya memiliki enam distributor, 188 pengecer yang menyalurkan pupuk urea bersubsidi tersebut.
“Untuk Sulteng, kami menampung stok pupuk bersubsidi ini di sembilan gudang. Sembilan gudang ini kami siapkan di sejumlah daerah,” katanya.
Dalam rangka mendukung katahanan pangan bangsa, Pupuk Kaltim mengaku siap menyediakan kebutuhan pupuk urea bersubsidi di berbagai daerah yang menjadi bagian dari wilayah pemasarannya.
Kata dia, Pupuk Kaltim siap melakukan relokasi jika memang stok pupuk di daerah sudah habis.
Staf Departemen Pelayanan dan Komunikasi Produk (Komduk) Pupuk Kaltim, Angga, menyampaikan, khusus untuk Sulteng, pihaknya hanya menyalurkan pupuk bersubsidi jenis urea. Sementara jenis lainnya berasal dari anak perusahaan lain dari Pupuk Indonesia.
Pada kesempatan itu, dia juga memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan produk-produk dari Pupuk Kaltim sendiri, di antaranya pupuk urea bersubsidi dan non subsidi.
Pupuk urea bersubsidi dari Pupuk Kaltim, kata dia, berwarna pink, sementara non subsidi berwarna putih dan berbentuk prill dan granul.
Pupuk Kaltim, lanjut dia, juga memproduksi pupuk nonsubsidi yang dijual langsung ke masyarakat. Meskipun ada perbedaan kualitas dan hasil tanaman, namun menurutnya tidak terlalu jauh.
Sementara Susilo, perwakilan Pupuk Kaltim Sulteng, menegaskan, tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di wilayah kerjanya. Jika ada, kemungkinan kata dia dari jenis lain, bukan urea.
“Kawan-kawan bisa melihat langsung stoknya di sembilan gudang kami, semuanya terisi dan siap disalurkan,” ujarnya. (RIFAY)