PARIMO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana bangun cekdam atau tanggul penghalang untuk mengantisipasi terjadinya banjir berulang, seperti banjir bandang Torue beberapa waktu lalu.
“Untuk jangka pendeknya, agar tidak lagi terjadi banjir dibibir pantai, saya akan membangun jalur dimulai dari hulu sungai kemudian sampai ke hilir,” ungkap Mentri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono, saat mengunjungi bendungan Torue, Selasa (02/08).
Ia menjelaskan, bendungan irigasi yang dibangun tahun 80 an, mengaliri sawah sebanyak 2.200 hektare sawah baik yang berada di Desa Torue dan Purwosari berhenti mengalir akibat banjir bandang.
Ia menargetkan, tiga hari kedepan seluruh sawah itu sudah teraliri air, sebagai langkah menghindari terjadi puso atau tidak mengeluarkan hasil panen. Sebab sawah masyarakat sudah masuk bunga kedua.
“Kami harus cepat memasukkan air, kalau tidak puso terjadi sehingga pada bagian imtek kiri dan kanan segara dibangun alur, untuk menyelamatkan sawah warga” jelasnya.
Dengan begitu, pihaknya menurunkan sebanyak lima alat eksavator, untuk mengeruk sisa material yang menutupi bendungan, baik sisa lumpur dan puing-puing kayu yang ikut terseret air sehingga menutup jalan air.
Selain itu, dalam banjir bandang terjadi tanggul penghalang sepanjang 300 meter jebol. Maka, direncanakan akan dibangun geobox seperti yang dibangun di Kabupaten Masamba, sehingga banjir kedepan dapat tertangani.
“Untuk tanggul luar kita menggunakan geobox nanti akan ditimbun dengan pasir, dan untuk tanggul dalamnya sementara dalam proses pekerjaan ditargetkan dalam kurun waktu satu atau dua Minggu selesai,” jelasnya.
Sementara itu, daerah yang terparah akibat banjir bandang di daerah pantai, pihaknya akan menangani tanggul pantai sepanjang 500 meter, sebagai pencegahan terjadinya abrasi.
“Jadi saya sudah berbagi dengan bapak Gubernur, beliau akan menangani rumah warga yang rusak,” terangnya.
Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura, menegaskan, pemprov akan membangun hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir baik itu rusak berat serta hilang untuk dibangun permanen.
“Saya akan menangani ini melalui tanggap darurat, sebab kementrian PUPR telah meringankan tugas kami dalam penanganan bencana di Torue,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin