PALU – Puluhan seniman dari Lembah Palu meramaikan malam refleksi Bulan Bahasa yang digelar mahasiswa Fakultas Sastra Unisa, Sabtu (18/11) malam di lokasi Kampung Kaili.
Selain pertunjukan seni musik tradisional dan religi oleh kelompok sanggar seni, para seniman juga menampilkan puisi dan teaterikal yang disaksikan ratusan penonton baik dari mahasiswa maupun penikmat seni.
Malam refleksi bulan bahasa ini dibuka Rektor Universitas Alkhairaat (Unisa), Dr Hamdan Rampadio. Turut hadir sejumlah wakil dekan dari Fakultas Agama, Fakultas FKIP, seluruh wakil dekan dan Ketua Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unisa.
Rektor Unisa, Hamdan Rampadio mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya, selain menjadi ajang silaturahmi sesama penggiat dan pelaku seni di Kota Palu, kegiatan tersebut juga menjadi upaya penyaluran bakat dan kreatifitas para pelajar maupun mahasiswa yang berkecimpung di dunia seni.
“Kegiatan ini sangat positif apalagi melibatkan para seniman baik umum, pelajar maupun mahasiswa di Kota Palu. Kita patut apresiasi kegiatan yang digelar mahasiswa fakultas sastra ini,” tandasnya.
Hamdan juga memuji pimpinan Fakultas Sastra Unisa yang menjadikan malam refleksi bahasa sebagai bagian promosi dan menunjukkan eksistensi fakultas sastra sebagai satu-satunya fakultas sastra murni di Sulawesi Tengah. Ia pun berharap ke depan, mahasiswa sastra bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif baik tujuannya untuk pengembangan kreatifitas mahasiswa maupun membantu pemerintah dalam melestarikan kebudayaan lokal.
Sementara Dekan Fakultas Sastra Unisa yang diwakili Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Masamah Amin Syam dalam sambutannya menyampaikan, malam refleksi bulan bahasa merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan mahasiswa Fakultas Sastra Unisa.
Menurut Masamah, kegiatan ini selain untuk memperingati bulan bahasa juga sekaligus menjalin silaturahmi sesama penggiat seni di Kota Palu dan sekitarnya, tidak hanya kalangan umum tapi juga pelajar dan mahasiswa.
“Ini sudah menjadi tradisi tahunan kita fakultas sastra dan tahun ini kita gelar di Kampung Kaili,” jelasnya.
Masamah secara khusus berterima kasih atas respon dan keterlibatan para seniman kota Palu dan Sigi dalam acara tersebut. Selain Ketua Dewan Kesenian Kota Palu dan Kabupaten Sigi yang tampil membacakan puisi, malam refleksi bahasa juga diramaikan dengan pertunjukan sembilan sanggar Sanggar Seni Lauro, Sanggar Seni Guru Tua, Bengkel Seni Suara Alam, Sanggar Seni Wanara Untad, Teater Seni IAIN Palu serta Kaliavo STIMIK Bina Mulia Palu. (SAM)