PARIMO – Puluhan Kepala Keluarga (KK) di Desa Tolai, Kabupaten Parigi Moutong, hingga kini belum tersentuh bantuan dari pemerintah pascabanjir beberapa waktu lalu.
“Ada sebanyak 16 KK di Desa Tolai tepatnya di dusun delapan, yang juga korban banjir hampir sama dengan banjir di wilayah Balinggi,” ungkap Kadus delapan Desa Tolai, Made Aryana, ditemui Senin (12/06).
Ia mengaku, beberapa pekan pascabanjir warganya hanya sebatas pendataan dilakukan dinas terkait, bahkan normalisasi sungai telah dilaksanakan, namun terkait logistik dan saran lainnya warga dibeberapa dusun di desa Tolai belum tersentuh bantuan.
Meluapnya sungai terjadi di perbatasan Tolai dan Balinggi saat derasnya hujan turun sejak sore hingga malam hari, kerusakan terjadi dibeberapa sarana dan prasarana.
“Kami harap pemerintah dapat memperhatikan kami, saat ini baru pemdes saja yang memberikan bantuan kepada 16 kepala keluarga yang terdampak banjir,” terangnya.
Kepala Desa Tolai, I Made Gede Dipayana, sebanyak tujuh dusun yang terkena dampak banjir bahkan beberapa perkebunan dan gedung TP3SR desa Tolai
“Terendam ada beberapa rumah, dg kerusakan ringan, dan beberapa hektare sawah 50 hektare dusun satu, dusun delapan dan di dusun sembilan sehingga total sawah terdampak 100 hektare, selain itu kandang ternak warga hanyut dan tiga rumah kritis,” ungkapnya saat ditemui Selasa (30/05).
Kata dia, saat ini pihaknya terus melakukan pemetaan terhadap lokasi yang terdampak akibat banjir. Pihaknya melakukannya bersama pihak Kecamatan dan BPBD Provinsi.
Selain itu kata dia, hampir seluruh wilayah desa Tolai dan Tolai barat terdampak banjir akibat hujan lebat, beberapa titik yang menjadi fokus diantaranya jalur trans Sulawesi di dusun penebel berbatasan dengan desa Balinggi Kecamatan Balinggi.
“Banyaknya kayu terseret air, sehingga terkumpul dia aliran sungai mengakibatkan luapan hingga kebadan jaln,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah daerah segera melakukan normalisasi sungai, dan beberapa bibir tebing yang terkikis oleh air dapat diperbaiki sehingga tidak lagi berdampak ke persawahan dan pemukiman warga.
“Saat sudah ada alat berat yang tengah melakukan pengerukani dan memperbaiki aliran sungai,” pungkasnya.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin