PALU- Satuan Brimob Polda Sulteng menggelar latihan kemampuan Search and Rescue (SAR) di Mako Satbrimob Polda Sulteng, Jalan Trans Sulawesi, Palu dan Mako Batalyon A Pelopor Jalan Pelopor, Sigi. Kegiatan ini dimulai sejak Senin (27/3) hingga Jumat (7/4).
Latihan SAR ini menitikberatkan pada peningkatan keahlian petugas melakukan pencarian, evakuasi dan pertolongan pertama di darat dan perairan, maupun melalui udara dengan menggunakan helikopter.
Pelatihan ini menggunakan pertimbangan karakteristik wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) didominasi dengan pegunungan dan pesisir pantai.
Komandan Satuan Brimob Polda Sulteng Kombes Pol Mokhamad Alfian Hidayat dalam upacara penutupan latihan VIP protection dan SAR di mako Brimob Mamboro, menekankan agar pelatihan sudah dilaksanakan tersebut mampu mengangkat profesionalisme Satuan Brimob, dalam menanggapi penugasan penanganan bencana alam, kecelakaan maupun kebutuhan SAR lainnya.
“Kesiapsiagaan dan kewaspadaan sangat penting. Kita perlu tim SAR cepat tanggap, militan, mampu memberikan pertolongan cepat dan tepat terhadap kondisi di lapangan. Setiap detik sangatlah berarti bagi kesiapan jiwa,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, seluruh peserta berasal dari Kompi-Kompi jajaran Brimob Sulteng tersebut, digembleng dengan materi SAR air seperti renang dan selam dasar.
Selain itu, disamping penjejakan dan navigasi darat pada materi SAR darat, titik berat latihan SAR kali ini ditekankan proses evakuasi dan penanganan melalui udara.
Sehingga, penguasaan pengetahuan tentang vertikal rescue dan heli rescue menjadi hal utama.
Menurut Kabag Ops Satbrimob Polda Sulteng Kompol M. Iliyas, proses evakuasi melalui udara merupakan hal krusial dan berisiko tinggi. Para peserta harus benar-benar menguasai dan memahami tekniknya.
“Karena, kelalaian kecil bisa berdampak buruk dan membahayakan nyawa sang penolong ataupun korban,” tuturnya.
Untuk mendukung proses penyelamatan udara tersebut, mulai dari materi Mountenerring, rappelling, Fast-roping diberikan untuk memperkuat personel dalam melaksanakan praktik lowering, hauling dan suspension system pada latihan digelar di perbukitan Biromaru dengan menggunakan helikopter Bell 249 Polri tersebut.
“Dalam situasi tertentu di mana medan sulit dilalui akses darat, maka evakuasi dan pertolongan via udara adalah metode paling efektif dan cepat untuk melakukan evakuasi. Makanya untuk latihan kali ini fokus pada pelatihan penyelamatan melalui udara,” tekan Iliyas.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG