Puasa Ramadhan untuk Allah

oleh -
Ilustrasi. (media.alkhairaat.id)

Puasa Ramadhan ibarat pekerjaan khusus, menantang dalam sebuah perusahaan yang diberikan seorang pimpinan kepada anak buahnya. Semakin menantang, semakin anak buah itu menganggapnya sebagai prestise.

Apabila berhasil dilakukan maka kita akan mendapatkan reward yang luar biasa dari pimpinan. Pimpinan pun akan berbangga.

Alangkah lucunya bila kita diberi pekerjaan spesial lantas kita takut, malas atau menolaknya. Pimpinan pun tak suka cara kita. Kita pun bisa dipecat diperusahaan bila pimpinan tak lagi memberi kesempatan.

“Semua amalan anak Adam dilipatgandakan. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk Aku, dan Akulah yang membalasnya. Dia meningalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.” (HR. Muslim)

Hadits di atas, mengemukakan bahwa Allah Ta’ala mengistimewakan puasa dibanding ibadah-ibadah yang lain. Betapa cintanya Allah dengan ibadah ini. Puasa itu firman Allah, untuk-Nya dan Allah pula yang langsung membalasnya.

Sebab puasa adalah ibadah bebas dari riya. Puasa itu dikerjakan dengan keikhlasan oleh pengamalnya, sebab puasa itu rahasia antara seorang hamba dengan Allah Ta’ala. Bila ibadah lain semua bisa dilakukan dengan cara menunjukkan amalnya, sedekah, shalat, haji semuanya bisa tampak, lain halnya dengan puasa.

Sufyan bin Uyainah rahimahullah dalam menjelaskan tentang makna hadits ini, mengatakan, “Saat nanti di hari kiamat, Allah menghisab hamba-hamba-Nya. Dia membalas kezaliman seseorang dengan memberikan pahala-pahalanya kepada orang yang dizaliminya. Kecuali pahala puasa. Saat yang tersisa hanya pahala puasa saja. Allah jadikan pahala puasanya sebab untuk masuk ke dalam surga.”

Istimewanya lagi dalam puasa ini, adalah tampak dari kalimat “Akulah yang membalasnya”. Balasan Allah ini tanpa hijab, tanpa perantara. Bagaimana kiranya balasan itu? Balasan sang Maha Pemilik langit dan bumi serta alam semesta. Allah yang Maha Kaya. Maha Dermawan. Maha Penyayang, Maha Raja dan Maha lainnya. Betapa besarnya balasan itu.

Belum lagi bila kita mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengabarkan bonus pahala yang melimpah di bulan Ramadhan. Amalan-amalan baik di bulan Ramadhan dibalas 10 kali lipat hingga 700 kali lipat. Sungguh, itu saja sudah sangat besar. Bagaimana kiranya ketika Allah menambahnya? Subhanallah.

“Sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” [Quran Hud:115].

Puasa ini dibawa pengawasan Allah langsung, mestilah kita khusyu beribadah. Senantiasa memelihara amalan-amalan yang berbuah pahala yang melimpah.Yang Insya Allah menjadi pemberat timbangan amal kita di akhirat nanti. Amin ya Rabbal ‘alamiin… Wallahu’alam

NURDIANSYAH (PEMIMPIN REDAKSI MEDIA ALKHAIRAAT)