PALOPO – PT Vale Indonesia Tbk sebagai salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, menandatangani nota kesepahaman atau MoU bersama pihak Universitas Andi Djemma Palopo, di Gedung Saodenrae Convention Center [SCC] Palopo, Senin (26/05).

MoU di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat ini ditandatangani oleh Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma dengan Rektor Universitas Andi Djemma, Dr. Annas Boceng.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor tambang dan mendukung pilar SDGs, khususnya Tujuan 4 Pendidikan Berkualitas, Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan Tujuan 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Ruang lingkup kesepahaman ini mencakup penguatan kapasitas SDM, pelaksanaan program Kampus Berdampak, penelitian terapan, hingga pengabdian masyarakat di berbagai sektor seperti kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.

“Sebagai perusahaan tambang yang berorientasi pada keberlanjutan, PT Vale memahami pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan perguruan tinggi. Universitas memiliki peran strategis dalam menyiapkan SDM yang adaptif dan solutif terhadap tantangan sosial dan lingkungan,” ujar Endra Kusuma.

Kerja sama ini sejalan dengan visi PT Vale untuk menjadi perusahaan yang berkontribusi terhadap kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pengembangan SDM dan keberlanjutan daerah adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mendukung kerja sama ini dan berkontribusi dalam pengembangan SDM dan keberlanjutan daerah,” ujanya.

Rektor Universitas Andi Djemma, Dr. Annas Boceng, menyampaikan, MoU ini membuka ruang kolaborasi yang luas antara dunia akademik dan industri.

Menurutnya, ada empat poin kerja sama yang disepakati, yakni program peningkatan kapasitas pekerja, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, dan kependidikan, aparatur pemerintah, pelajar dan mahasiswa, pelaku dan kelompk tani, agribisnis, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), praktisi sini dan budaya, penggiat konservasi lingkungan, pengurus kelembagaan lokal, kader pemberdayaan, dan masyarakat.

Selanjutnya, kerja sama kedua menyangkut program pengkajian dan penelitian di bidang hukum, kesehatan, ekonomi, pertanian, kehutanan, teknik, peternakan, pendidikan, sosial budaya, pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup keanekaragaman hayati, serta bidang lain yang relevan.

Kemudian, program ketiga meliputi pengembangan dan pengabdian masyarakat dan terakhir Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berdasarkan permen Dikbud Nomor: 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi beserta panduan MBKM.

“Kami berharap MoU ini tidak hanya memperkuat kegiatan akademik dan penelitian, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat, terutama dalam membangun kapasitas dan meningkatkan daya saing generasi muda di Luwu Raya,” harapnya. *