LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk menutup rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 dengan lomba karya tulis ilmiah dan Recycling Workshop yang digelar di Taman Antar Bangsa (TAB) Hall, baru-baru ini.
Sebanyak 10 tim yang hadir mempresentasikan karya ilmiahnya yang oleh Head of People & Culture PT Vale Gustaf Ganna Songgo disebut sebagai tim terbaik yang dipilih oleh juri.
“Jadi, 10 tim terbaik ini masing-masing lima tim dari pelajar dan mahasiswa. Melalui kegiatan ini, PT Vale ingin menggerakkan anak-anak muda untuk berpartisipasi dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tidak hanya untuk peduli, tetapi juga berinovasi melalui karya ilmiah mereka,” ungkap Gustaf yang juga merupakan salah satu juri.
Gustaf mengungkapkan, kegiatan tersebut mampu menstimulasi para pelajar dan mahasiswa untuk menghadirkan karya ilmiah yang inovatif, sesuai dengan tema yang diangkat, yakni “Inovasi dalam Pengelolaan Sampah untuk Peningkatan Ekonomi Sirkular di Luwu Timur”.
Karya ilmiah dari para peserta dinilai memiliki keunikan masing-masing dan secara praktik bisa dikembangkan.
Apalagi, kata dia, alat dan bahan yang diusulkan juga mudah diperoleh. Salah satu contohnya yakni karya ilmiah bertajuk “Inovasi Teknologi digester dalam Menunjang Pengelolaan Sampah Organik di Luwu Timur”.
Karya ilmiah dari siswa SMA 4 Luwu Timur tersebut meraih juara pertama untuk tingkatan pelajar.
Karya ini berhasil mencuri perhatian juri dengan inovasi pembuatan alat pengurai sampah organik yang bisa diolah menjadi biogas.
“Ini kegiatan positif, meski baru pertama kali digelar. Ide-ide dari peserta juga inovatif, praktis, dan mudah dieksekusi. Tidak menutup kemungkinan karya mereka bisa kita kembangkan, karena ide-idenya ada di sekitar kita,” jelas Gustaf.
Gustaf berharap, ke depan kegiatan ini bisa digelar dalam lingkup yang lebih luas lagi, tidak hanya melibatkan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Luwu Timur, tetapi mencakup seluruh wilayah di Sulawesi.
Sementara, untuk tingkatan mahasiswa, karya ilmiah yang berhasil meraih juara pertama berjudul “Rancangan Alat Pengolah Limbah Plastik Polyethylene Terepthalate (PET) Menjadi Gelas Mini dan Tatakan Gelas”.
Karya ini digagas oleh mahasiswa Akademi Teknik Sorowako (ATS) 31 Kelompok 2.
Inovasi yang dibuat mahasiswa ATS ini lahir dari keresahan akibat produksi sampah plastik yang tidak sebanding dengan pengolahannya.
Olehnya, Tim ATS 31 berupaya untuk melahirkan inovasi pembuatan produk yang diolah dari limbah plastik PET.
“Kami berharap inovasi ini tidak sampai di peringatan HPSN saja. Semua memungkinkan untuk dikembangkan, sejalan dengan keinginan perusahaan untuk terus melahirkan inovasi,” kata Gustaf.
Husni Tamrin, salah satu perwakilan peserta, menyampaikan apresiasinya pada penyelenggaraan lomba karya ilmiah ini. Menurutnya, PT Vale telah banyak berkontribusi untuk terus mengampanyekan kepedulian terhadap lingkungan pada masyarakat.
Husni Tamrin menyadari bahwa hal tersebut bukanlah hal yang mudah dilakukan tanpa melibatkan pihak lain.
“Karena itu, kami hadir di sini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Saya berharap inovasi yang teman-teman buat melalui karya ilmiahnya tidak berhenti sampai di sini,” ungkap mahasiswa ATS ini.
Selain lomba karya ilmiah, Recycling Workshop menjadi salah satu kegiatan penting dalam rangkaian Peringatan HPSN di PT Vale, yang melibatkan pengelola Bank Sampah, Ikatan Keluarga Vale Indonesia (IKVI), dan juga masyarakat umum.
Peserta pelatihan diajarkan untuk memanfaatkan minyak jelantah yang diolah menjadi lilin aromaterapi oleh pemateri, Darsa, dari Tim Social Development Program (SDP) PT Vale.
Director Environment and Permit Management PT Vale, Zainuddin menyatakan, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendaur ulang, juga mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat dalam mencari solusi mengolah sampah organik.
“Kami ingin meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta terkait praktik daur ulang dan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebatas di workshop ini saja,” katanya.
Masrariah, Pengelola Bank Sampah SDN 256 Dongi yang ikut jadi pesarta mengakui termotivasi dengan kegiatan peduli lingkungan yang digelar PT Vale. Dia merasa menemukan hal baru yang bisa dibagi bersama rekan di bank sampah yang dikelola.
“Kegiatan yang melibatkan bank sampah ini kami harap bisa lebih banyak dilakukan. Apalagi ada materi-materi baru yang bisa kita terapkan bersama. Memanfaatkan sampah organik bisa menjadi produk,” jelas Masrariah. *