KOLAKA, SULTRA – PT Vale Indonesia menggelar Pelatihan Pengelolaan Ekosistem Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) di Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Sultra), selama lima hari (18-22/05).

Kegiatan pelatihan PSRLB merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dijalankan PT Vale di area pemberdayaan di Blok Pomalaa.

Project Director PT Vale IGP Pomalaa, Mohammad Rifai menjelaskan, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dasar bertani yang ramah lingkungan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan potensi pertanian melalui upaya memaksimalkan pemanfaatan komoditas unggulan setempat.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam mengelola budidaya pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, hal ini sejalan dengan program perseroan yang senantiasa menghadirkan program pertambangan berkelanjutan untuk masa depan,” ujarnya.

Peserta pelatihan yang terdiri dari petani dan ibu rumah tangga diberikan materi praktek pembuatan dan aplikasi pupuk organik, pengendalian hama yang efektif, dan mengolah produk pertanian dan herbal untuk meningkatkan pendapatan.

Rifai menuturkan, pertanian organik menjadi salah satu program andalan PT Vale untuk bergerak bersama masyarakat, serta pemerintah yang bersifat jangka panjang dan tidak bergantung pada industri tambang.

“Program Pertanian Organik di Kabupaten Kolaka sudah kita mulai sejak November 2021 lalu di Desa Lamedai Kecamatan Tanggetada, dan di Desa Puubunga, Puuroda, Puulemo Kecamatan Baula, dan Alhamdulillah disambut baik dan hasilnya memuaskan, makanya kita akan teruskan program seperti ini,” terangnya.

Ia berharap, dengan pelatihan tersebut, selain dapat meningkatkan pendapatan, juga meningkatkan kesehatan masyarakat petani.

Rifai menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk menjalankan dengan sungguh-sungguh program keberlanjutan di Blok Pomalaa.

SRI Organik ini penting dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berkelanjutan.

“Program ini menjadi program andalan kita, apalagi program tersebut mengedepankan skala prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional perusahaan,” katanya.

Tiga kawasan tersebut adalah kawasan wilayah kerja, kawasan wilayah peran, dan kawasan wilayah sosial.

Para petani sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, karena menurut mereka sangat bermanfaat dan membantu untuk meningkatkan hasil pertanian mereka kelak.

“Sangat senang ternyata ada metode seperti ini, sudah lama kita dengar, tapi kali ini kita lihat dan praktekkan langsung, terima kasih ilmunya para instruktur,” ujar Yunus, salah satu warga.

“Semoga nanti kita bisa buat olahan makanan dan minuman sehat dari kegiatan ini, tadi sudah diterangkan bahwa di Sorowako malah sudah jadi penghasilan tambahan ibu-ibu dari olahan produk organik,” ujar Marta. */RIFAY