PALU – Gubernur Provinsi Sulteng, H. Longki Djanggola, Kamis (28/02), meresmikan hunian sementara (huntara) dan Puskesmas sementara (pustara) yang dibangun PT. Vale Indonesia Tbk, di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara.
Usai peresmian, pihak PT. Vale juga langsung menyerahkan kunci huntara secara simbolis kepada Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, Sigit Purnomo Said.
President Direktur PT. Vale Indonesia Tbk, Nicokanter mengaku, sejak tanggap darurat, pihaknya sudah berada di Palu memberikan bantuan obat-obatan, dapur umum dan, bahkan ikut mencari korban bencana.
Kata dia, sesuai mandat dari pemerintah pusat, PT. Vale berkolaborasi dengan pihak swasta yang ikut bagian membantu melakukan proses pemulihan. Salah satu wujudnya adalah membangun dua unit huntara dan pustara yang dilengkapi dengan prasarana dasar.
“Kami juga melihat pemerintah sementara membangun rumah-rumah permanen yang akan segera dihuni oleh warga. Untuk jangka panjang, kami akan terus berkonsultasi dengan Bapak Gubernur mengenai apa-apa yang bisa kami lakukan. Tentunya dari diskusi kami, awal program adalah air bersih yang akan kami jalankan di sini. Kami akan konsultasi lagi dalam program kesehatan apa saja yang kami bisa bantu. Tentunya tidak hanya di Palu karena kami tahu bencana ini juga berdampak di tempat yang lain,” terangnya.
Menurutnya, bantuan huntara hanya sebgaian kecil dibanding apa yang sudah dilakukan PT. Vale sebelumnya. Dia berharap semoga akan memberi semangat kepada semua untuk berpartisipasi membangun Kota Palu dan Sulteng.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD), Presly Tampubolon, merincikan, dari dua unit huntara itu, setiap unitnya terdiri 121 kamar, setiap kamar memiliki kapasitas lima orang atau satu keluarga.
Setiap unit huntara terdapat empat kamar mandi, satu ruang cuci, satu dapur umum dan satu puskesmas, fasilitas air bersih, instalasi listrik dan penerangan.
Presly berharap, apa yang dilakukan PT. Vale dapat menjadi contoh dan teladan bagi lembaga lain yang memiliki niat untuk mengurangi beban yang diderita para korban bencana, dengan langsung memberikan pemenuhan dasar berbentuk perumahan dan tempat tinggal yang layak.
Kepada penghuni huntara juga diharapkan dapat bergotong-royong untuk menjaga serta memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada secara tepat. Sebab, menurutnya, keberlangsungan huntara akan berbanding lurus dengan kenyamanan.
Sebelum meresmikan, Gubernur Longki juga berharap, melalui wali kota dan aparatnya di kecamatan dan kelurahan untuk memastikan bahwa penghuni huntara adalah yang betul-betul memenuhi syarat.
“Jangan sampai yang tidak memenuhi syarat di huntara dikasih masuk juga hanya karena dekat dengan lurah atau camat. Saya mohon di Mamboro tidak terjadi supaya tidak ada kecemburuan sosial baru di tengah masyarakat,” tegasnya.
Di penghujung, orang nomor satu di Sulteng itu mendoakan agar PT Vale semakin eksis, semakin banyak rejeki, semakin jaya, serta segera membangun smelter di Sulteng.
Pembangunan dua unit huntara dan satu Pustara itu menyedot dana sebesar Rp3,36 miliar. Dana itu merupakan support PT Vale bersama Himpunan Pengusaha Sorowako (HIPSO), Petra Energy, PT Trakindo Utama, PT Coates Hire, dan PT Truba. (YAMIN)