TOWUTI, LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk sebagai bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), kembali menunjukkan keseriusannya dalam menanggulangi dampak kebocoran pipa minyak, melalui solusi yang bertanggung jawab, transparan, dan berkeadilan.
Kamis (02/10), kemarin, PT Vale Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur, melaksanakan seremonial penyerahan secara simbolis dana kompensasi kepada masyarakat terdampak kebocoran pipa, di Aula Kantor Camat Towuti.
Seremoni ini menandai kelanjutan dari langkah pemulihan yang telah dilakukan sejak hari pertama insiden pada 23 Agustus 2025.
Penyerahan dilakukan oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, didampingi Chief Operations and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale, Abu Ashar, kepada enam perwakilan masyarakat dari Desa Lioka dan Timampu.
Adapun perwakilan masyarakat yang menerima kompensasi ialah Ali Bastian Wualah Bantoto Petani dari Desa Lioka, Alpius Samuda Petani dari Desa Lioka, Aroyos Peternak Sapi dari Desa Lioka, Tasdino Nelayan Bubu dari Desa Timampu dan Harmin Nelayan Bubu dari Desa Timampu.
Bupati Irwan menegaskan, pemberian kompensasi dilakukan setelah melalui proses identifikasi, verifikasi lapangan, dan klasifikasi dampak yang melibatkan Pemda, dinas teknis, serta tim ahli independen.
“Penerima kompensasi hari ini adalah mereka yang datanya sudah final dari hasil verifikasi. Targetnya seluruh kompensasi dapat diselesaikan bulan ini agar tidak terjadi bias informasi. Kami ingin memastikan setiap warga terdampak menerima haknya sesuai klasifikasi yang disepakati bersama,” ujarnya.
Skema kompensasi dirancang dengan pendekatan ilmiah untuk mengukur tingkat dampak rendah, sedang, dan tinggi terhadap sawah, kebun, ternak, empang, dan sumber air. Hal ini memastikan proses yang adil, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Abu Ashar menegaskan bahwa kompensasi hanyalah salah satu bagian dari upaya pemulihan menyeluruh.
“Penyerahan simbolis ini bukan akhir, melainkan awal dari komitmen panjang PT Vale dalam bertanggung jawab atas insiden ini. Kami berkomitmen menjalankan pemulihan secara adil, berkelanjutan, dan berbasis solusi nyata,” jelasnya.
Langkah pemulihan yang dilakukan PT Vale mencakup pembersihan sungai, drainase, dan lahan pertanian terdampak, pemantauan kualitas air dan tanah bersama tim ahli profesional, kolaborasi erat dengan sejumlah pihak, dari unsur pemerintah hingga masyarakat.
PT Vale bersama Pemkab Luwu Timur tegaskan bahwa kompensasi akan dilanjutkan secara bertahap sesuai verifikasi lapangan hingga seluruh warga terdampak menerima haknya secara penuh.
Ali Bastian Wualah Bantoto, petani dari Desa Lioka, menyampaikan apresiasi atas tanggapan cepat PT Vale.
“Saat melaporkan sawah saya yang terdampak, perusahaan langsung merespons dengan diskusi terbuka. Itu bukti nyata tanggung jawab mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Aroyos, peternak sapi Desa Lioka, juga menyampaikan, seekor sapinya mati akibat air sungai yang terkena tumpahan minyak.
“Laporan saya segera ditindaklanjuti hingga akhirnya diselesaikan melalui kompensasi. Saya menghargai komitmen PT Vale yang responsif dan serius,” tuturnya.
Selain penyerahan simbolis, kegiatan ini juga dirangkai dialog terbuka antara perusahaan, masyarakat dan pemangku kepentingan tetap terjalin agar proses pemulihan berjalan secara inklusif. ***