SOROWAKO – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota Grup MIND ID, meresmikan Dormitory Limoloka, fasilitas hunian bagi tenaga profesional yang terlibat dalam Indonesia Growth Project (IGP) Sorowako Limonite (Sorlim).
Kehadiran hunian ini bukan hanya sebagai sarana pendukung proyek, tetapi juga bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung hilirisasi industri nikel, pilar penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045 sesuai Asta Cita Pemerintah.
Dunia saat ini tengah menghadapi triple challenge: kebutuhan energi bersih yang terus meningkat, keterbatasan pasokan critical minerals seperti nikel, dan tekanan untuk menurunkan emisi karbon.
Bank Dunia memperkirakan permintaan nikel akan meningkat hingga 190% pada 2040, seiring adopsi kendaraan listrik dan teknologi energi terbarukan.
Dalam konteks ini, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai salah satu produsen nikel terbesar dunia, sehingga kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan rantai pasok global.
Dalam meningkatkan upaya tersebut, IGP Sorlim merupakan salah satu proyek strategis PT Vale untuk memastikan pasokan nikel limonit bagi industri hilir, yang akan diolah menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik dan teknologi penyimpanan energi.
Keberadaan Limoloka memastikan tenaga ahli dan pekerja proyek dapat bekerja optimal dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung kolaborasi lintas disiplin.
Dibangun sejak Januari 2025 dan mulai ditempati pada Juli 2025 di kawasan Enggano Area, Luwu Timur, Limoloka memiliki 56 kamar dengan fasilitas kamar mandi dalam, pantry bersama, taman terbuka, dan inovasi vending machine—terobosan pertama di fasilitas akomodasi Sorlim.
Penghuni terdiri dari konsultan proyek (Tripatra) serta tim internal Vale yang berperan sebagai penggerak utama proyek strategis ini.
Menurut Suharpiyu Wijaya, Head of Sorlim, Limoloka adalah simbol bahwa proyek industri strategis dapat membangun nilai kemanusiaan.
“Ketahanan energi nasional dimulai dari manusia yang bekerja di belakangnya. Limoloka bukan hanya tempat tinggal, tapi ruang kolaborasi dan pertumbuhan bersama. Kami ingin memastikan mereka yang membangun fondasi hilirisasi nikel bekerja dalam lingkungan yang mendukung produktivitas, keselamatan, dan inovasi,” katanya.
Nama Limoloka berasal dari LIMO (limonit, jenis bijih nikel laterit) dan LOKA (Sansekerta: tempat kehidupan), yang merepresentasikan wilayah kehidupan yang lahir dari tambang—rumah sementara bagi insan lintas fungsi dan budaya yang bekerja untuk mendorong transisi energi bersih.
Muh. Asril, Chief Project Officer PT Vale, menegaskan bahwa Limoloka adalah bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan.
“Hilirisasi tidak hanya bicara teknologi dan pabrik, tapi juga kesiapan sumber daya manusianya. Dengan fasilitas seperti Limoloka, kami memastikan bahwa setiap elemen ekosistem—dari teknologi, manusia, hingga lingkungan—mendukung ketahanan energi dan daya saing Indonesia di pasar global. Inovasi sederhana seperti vending machine kami harapkan menjadi standar baru di seluruh area PTVI,” ujarnya.
Selaras dengan Asta Cita dan Agenda Nasional, Peresmian Limoloka menegaskan komitmen PT Vale untuk:
• Mendukung Asta Cita poin penguatan ekonomi berbasis hilirisasi dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
• Menjadi bagian dari rantai pasok global critical minerals yang aman, transparan, dan rendah emisi.
• Membangun green value chain dari tambang hingga produk akhir, dengan manusia sebagai pusat penggerak.
Acara peresmian diakhiri dengan pemotongan pita, foto bersama, tur fasilitas, dan makan malam, mencerminkan nilai Respect dan Safety dari CARES PT Vale.
Ke depan, PT Vale menargetkan seluruh infrastruktur pendukung proyek strategis akan dirancang untuk memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus menjawab tuntutan global akan rantai pasok nikel yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. ***