JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sebagai bagian dari group Mining Industry (MIND ID) meraih lima penghargaan Indonesian SDGs Award (ISDA) pada pilar pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan.
Penghargaan diraih atas gagasan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang dijalankan PT Vale dalam mendukung program pemerintah pusat untuk mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat yang berada di area operasional, khususnya di Blok Sorowako.
CFCD merupakan sebuah forum perusahaan dengan visi menjadi jejaring dan pusat pembelajaran CSR yang terkemuka di Indonesia dan Internasional.
Lima penghargaan yang diterima Direktur External Relations, Endra Kusuma bersama Manager Community Relations, Jemmy Sijaya, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (28/11) tersebut yaitu:
– SDGs 2.2 kategori SDGs PROGRAM CSR/CID Pilar Pembangunan Sosial, kategori Silver
– SDGs 8.3 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Ekonomi, kategori gold
– SDGs 9 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Ekonomi, kategori Silver
– SDGs 14 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Lingkungan, kategori Silver, dan
– SDGs 15 kategori SDGs Program CSR/CID Pilar Pembangunan Lingkungan, kategori gold
Endra Kusuma menjelaskan, penghargaan yang diperoleh ini atas dukungan semua pihak baik karyawan PT Vale maupun masyarakat dan pemerintah kabupaten Luwu Timur yang tiada henti memberikan supportnya dalam memberikan ide dan gagasan dengan harapan program yang dijalankan mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
“Terima kasih atas dukungannya, tentu penghargaan ini tidak bisa diraih tanpa dukungan semua pihak. Penghargaan ini semakin memacu perusahaan untuk menjalankan program keberlanjutan dari sisi Environment, Social and Governance (ESG),” ucapnya.
Menurutnya, apa yang telah dijalankan selama ini dengan berpedoman pada SDGs sejalan dengan misi perseroan, mengubah sumber daya alam untuk kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.
“Bersama. Tentu ini menjadi modal penting kemitraan yang berkelanjutan ini kedepannya,” katanya.
Beberapa program yang diikutkan dalam penilaian, seperti pada pilar sosial terkait Inisiatif pencegahan dan penanggulangan Stunting (kerdil) dan Wasting Syndrome (terlalu kurus/terlalu tinggi).
Selanjutnya untuk pilar ekonomi, PT Vale menghadirkan program Peningkatan Peluang Usaha dan Kerja bagi Masyarakat (Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Gabungan UMKM, Usaha Pertanian Non UMKM) “SAKTI WOLIKO”.
“Program Sakti Woliko tidak saja membuka lapangan usaha baru bagi masyarakat, tapi juga membuka lapangan kerja baru. Bahlan, menjadi salah satu opsi mata pencaharian alternatif di lingkup Kecamatan Towuti secara umum, dan Desa Matompi secara khusus. Pada program ini, kami memberdayakan kelompok pemuda (termasuk penyandang disabilitas) di lingkup Kecamatan Towuti secara umum, dan desa matompi secara khusus,” jelas Endra.
Pilar ekonomi lainnya, yakni Peningkatan Kapasitas Masyarakat Melalui Penerapan Inovasi/Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat melalui Penanganan Hama Terpadu Introduksi Alat Teknologi Tepat Guna (TTG) Empos Tikus.
Dia menjelaskan, pada pilar lingkungan, Perseroan melakukan upaya konservasi ekosistem laut dan pesisir yang berkelanjutan dengan melakukan perlindungan, pelestarian, pemeliharaan dan pemanfaatan fungsi Lingkungan Laut berupa Restoration and Conservation Marine Environment Malili Project.
Pilar Lingkungan lainnya berupa konservasi darat berbasis masyarakat. Pada program ini perseroan membantu masyarakat di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda untuk memanfaatkan lahan kritis agar lebih bermanfaat, di mana masyarakat didampingi untuk melakukan pengembangan Kawasan Agrowisata Pondata dengan memanfaatkan penanaman buah nanas.
“Perseroan mengembangkan Kawasan Agrowisata Kec. Wasuponda yang sebelumnya lahan tidur mencapai 10 hektar, kemudian dimanfaatkan untuk membudidayakan nanas dengan membuat pengolah produk turunan nanas di Desa Tabarano,” jelasnya.
Nanas dipilih sebagai komoditas utama karena nanas telah menjadi ikon dari Kecamatan Wasuponda, dimana kata nama Wasuponda berasal dari bahasa dearal lokal yaitu Wasu yang berarti batu dan Ponda yang berarti Nanas yang kemudian Wasuponda diartikan oleh masyarakat di Kecamatan wasuponda adalah Nanas yang tumbuh di atas batu.
“Mudah-mudahan program yang dijalankan saat ini dapat terus berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan mereka semakin bisa meningkatkan inovasinya pada masa-masa mendatang,” harapnya.
Penerima manfaat program Kepala Desa Tabarano, Rimal Manukallo menyampaikan rasa terima kasih pada PT Vale atas dukungan program pengembangan Kawasan agrowisata di wilayahnya.
Dia mengungkapkan, sebelum ada pendampingan kondisi lahannya merupakan lahan tidur dan tidak dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat.
“Alhamdulillah berkat pendampingan PT Vale, lahan kami sudah produktif dan menghasilkan tidak saja mampu mempertahankan buah nanas yang menjadi ciri khas daerah ini tapi juga membuka lapangan usaha dan kerja baru. Khususnya bagi ibu-ibu dan bapak-bapak di daerah kami,” ungkapnya.
ISDA Ajang Apresiasi Pelaksanaan Praktik program SDGs Perusahaan
Tahun ini, ISDA 2024 Mengusung tema ‘Toward ESG dan CSV Leadership for Sustainable of Business Excellent.
Ketua komite penilai ISDA 2024, Prof Hardinsyah sebelumnya menjelaskan, pelaksanaan ISDA 2024 bertujuan untuk memiliki lima tujuan seperti pertama mensosialisasikan dan menginternalisasikan CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 sebagai panduan Tanggung Jawab Sosial dan SDGs di Indonesia.
“Ajang ini memberikan apresiasi bagi organisasi baik perusahaan yang telah melaksanakan praktik CSR terbaik dan praktik program SDGs perusahaan, sekaligus sebagai upaya untuk memberikan rekomendasi kepada peserta untuk menyempurnakan pengintegrasian pelaksanaan tanggung jawab sosial CSR dan program SDGs perusahaan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Dia menambahkan, ISDA juga hadir untuk membangun dan meningkatkan citra (image) perusahaan dan memberikan inspirasi dan motivasi kepada organisasi dalam menjalankan praktik terbaik CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 sebagai panduan tanggung jawab sosial dan program SDGs yang dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian TPB/SDGs di Indonesia. *