MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk resmi meluncurkan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) bagi 13 desa pemberdayaan di Blok Morowali, pekan lalu.
Launching berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, dihadiri Asisten III Pemkab Morowali Husban Laonu, Camat Bungku Timur Sukman Gamal, Manager External Relations PT Vale Asriani Amiruddin, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bumi Nikel, Awaludin dan 13 kepala desa di area pemberdayaan.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale di sektor pendidikan ini merupakan wujud komitmen Perseroan dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada wilayah usaha PT Vale, khususnya di 13 desa pemberdayaan Blok Morowali.
Dalam program ini, PT Vale berkolaborasi dengan PKBM Bumi Nikel dan Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali, dengan tujuan mewadahi masyarakat agar memperoleh layanan pendidikan dalam menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA sehingga mendapatkan kesempatan terserap bekerja di industri.
Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo, mengungkapkan, lahirnya program ini merupakan hasil inventarisir data yang dilakukan di akhir tahun 2022 terkait ketersediaan angkatan kerja lokal di 13 desa pemberdayaan.
Berangkat dari data tersebut, kata dia, ditemukanlah kurang lebih 2.000 jiwa usia kerja (produktif) di area pemberdayaan PT Vale, dan kurang lebih 300 jiwa di antaranya belum sempat menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA.
“Industri di area kita ini sangat pesat dan rata-rata syarat minimum penerimaan karyawannya berijazah SMA, setelah mendapat data ini kami lalu melakukan validasi data dengan berdiskusi secara random melibatkan beberapa kepala desa,” ungkapnya.
Akhirnya, kata dia, pihaknya memutuskan bahwa ini sangat penting untuk dilakukan bersama. Sebab, kata dia, jika tidak menguatkan anak-anak yang belum sempat menamatkan SMP dan SMA, maka mereka tidak bisa terserap masuk bekerja di industri.
“Dan itu akan menjadi PR yang luar biasa jangka panjang,” ujarnya.
Topan menjelaskan, untuk menjawab kebutuhan industri, dengan peningkatan mutu pendidikan masyarakat diharapkan membawa kebermanfaatan yang lebih luas, dengan mendorong potensi yang ada agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
“Dengan kita menyamaratakan jenjang pendidikan ini bisa lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga,” katanya.
Menurutnya, 21 tahun adalah usia yang produktif, usia siap kerja dan menikah, sehingga harus didorong agar bisa hidup lebih mandiri dan kelak dapat menopang hidup keluarganya dengan lebih baik serta dapat mendidik mencerdaskan keluarganya.
“Dengan kualitas dan akses pendidikan yang setara, kami percaya bahwa kita dapat mendorong dan mencapai tujuan masyarakat Morowali sejahtera bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Husban Laonu, mengapresiasi program kesetaraan pendidikan tersebut.
Husban menyebut, hadirnya PT Vale kembali membantu pemerintah memetakan persoalan yang begitu vital yang dihadapi daerah di sektor pendidikan.
” PT Vale telah menunjukkan keseriusannya bekerja sama dengan pemerintah daerah, dengan menyajikan data tentang permasalahan mengenai pendidikan dan ketenagakerjaan. Berbasis data tersebut, maka Pemda harus serius memastikan keakuratan dan kemutakhiran data,” ujarnya
Husban menambahkan, PT Vale kembali menyadarkan kita bahwa ada persoalan pendidikan yang selama ini kita seakan-akan abai, Ada 13 desa binaan PT Vale ada 300 orang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA.
“Jika kita perkirakan dengan jumlah desa 133 dari 126 desa dan tujuh kelurahan, artinya ada sekitar 830 anak-anak yang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA, hal ini sungguh luar biasa mempunyai potensi untuk mendorong angka pengangguran dan tidak bisa bersaing di kawasan industri sementara daerah kita sudah ditetapkan menjadi kawasan industri,” katanya.
Saat ini, terdapat 101 peserta yang mengikuti program kesetaraanpendidikan. Dari jumlah tersebut 82 orang berusia di atas 21 tahun dibiayai oleh PT Vale, sementara 19 di antaranya yang berusia di bawah 21 tahun dibiayai oleh pemerintah melalui dana APBN.
Adapun peserta pendidikan kesetaraan paket B adalah sebanyak 25 orang, dan paket C berjumlah 76 orang. Sementara tenaga pendidik dalam program ini melibatkan 14 pendidik yang terdiri dari jenjang Strata 1 (S1) 13 orang dan Strata 2 (S2) satu orang. */RIFAY