MOROWALI – PT Vale Indonesia Tbk, melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, menyatakan dukungannya terhadap berbagai inisiatif yang bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat, termasuk di bidang literasi media, edukasi sosial, dan pembinaan generasi muda.

Perseroan yang merupakan bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND.ID), menyatakan siap membangun kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, sepanjang selaras dengan prinsip keberlanjutan perusahaan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami siap menjalin kerja sama jangka panjang melalui nota kesepahaman (MoU), selama sesuai dengan tata kelola perusahaan dan hasil kajian kebutuhan di lapangan,” ujar Head of Bahodopi Project PT Vale, Wafir, baru-baru ini.

Wafir menjelaskan, inisiatif program seperti literasi media, edukasi sosial, dan pembinaan generasi muda, tentunya memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang lebih tangguh, kritis, dan berdaya saing.

“Kami pada prinsipnya terbuka untuk berdialog dan menjajaki potensi kolaborasi dengan berbagai pihak, selama inisiatif tersebut sejalan dengan prinsip keberlanjutan perusahaan, memiliki dasar kebutuhan yang jelas, dan memberi dampak positif bagi komunitas,” katanya.

Tentunya, kata dia, PT Vale akan melalui proses evaluasi internal, termasuk relevansi program terhadap prioritas sosial perusahaan dan potensi sinergi jangka panjang yang dapat dibangun secara bertanggung jawab.

“Dengan demikian, potensi kerja sama dapat dijajaki secara bertanggung jawab, inklusif, dan berdampak positif bagi masyarakat,” jelas Wafir.

PT Vale Indonesia memandang bahwa pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sebagai bagian dari komitmen terhadap tata kelola yang partisipatif.

Salah satu wujud dari komitmen itu pembentukan kelembagaan komunitas. PT Vale IGP Morowali menempatkan penguatan kelembagaan lokal sebagai elemen kunci dalam mewujudkan pemberdayaan yang berkelanjutan.

Sepanjang tahun, pendampingan difokuskan pada penguatan organisasi komunitas seperti TPK, komunitas herbal, dan UMKM di desa binaan, mencakup aspek tata kelola, inovasi produk, dan strategi pemasaran yang relevan dengan potensi lokal.

Di Desa Laroue, terbentuk tiga UMKM resmi, yaitu Berkah Jaya, Lumako, dan Bahonala yang telah mengikuti program “UMKM Naik Kelas” dan difasilitasi dalam pengembangan branding serta perluasan pasar.

Di bidang pengelolaan lingkungan, PT Vale turut mendukung pembentukan LPM Valone Jaya di Desa Onepute sebagai pengelola TPS 3R.

“Kelembagaan ini dibina dalam hal manajemen keuangan dan pelaporan kegiatan, serta dijajaki sebagai model replikasi berbasis masyarakat,” kata Wafir.

Upaya ini memperkuat kapasitas sosial dan tata kelola lokal yang bertanggung jawab, sejalan dengan prinsip Social Governance dalam kerangka ESG dan mendukung pencapaian SDG 8, SDG 11, dan SDG 17.

Sebagai wujud pembangunan berbasis aspirasi masyarakat, PT Vale Indonesia melalui proyek IGP Morowali melanjutkan pelaksanaan program partisipasi desa.

Program ini memungkinkan warga desa binaan menentukan langsung prioritas pembangunan melalui forum musyawarah.

Hingga kuartal IV 2024, enam proyek infrastruktur berhasil diselesaikan, mencakup pembangunan pagar desa, fasilitas wisata, breakwater, dan penampungan air bersih. Infrastruktur tersebut bertujuan memperbaiki akses publik, layanan dasar, serta mendukung kegiatan sosial-ekonomi masyarakat.

Program ini tidak hanya memperkuat infrastruktur fisik, tetapi juga menumbuhkan tata kelola lokal, partisipasi aktif, dan kolaborasi lintas pihak. Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap prinsip ESG, khususnya dalam aspek tata kelola dan tanggung jawab sosial, serta mendukung pencapaian SDG 6, SDG 9, dan SDG 11.