PT Vale Fasilitasi Pembangunan Tambatan Perahu di Objek Wisata Danau Matano

oleh -
FOTO: HUMAS PT VALE

LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk memfasilitasi Pemancangan Tiang Pertama Tambatan Perahu Wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano, Sabtu (28/05).

Hal itu sebagai bentuk komitmen PT Vale, sebagaimana misinya mengubah sumber daya alam menjadi kemakmuran dan pembangunan yang berkelanjutan.

Wisata Laa Waa River Park, Desa Matano, kabupaten Luwu Timur diharapkan sebagai salah satu destinasi wisata yang mampu menjadi sumber ekonomi baru masyarakat di Luwu Timur.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina, mengatakan, Desa Matano masuk dalam 50 besar dari 3.000 yang ikut dalam penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Kata dia, Luwu Timur merupakan daerah terbanyak destinasi wisatanya yang mendaftarkan potensi wisatanya dalam penilaian ADWI, yaitu sebanyak 61 desa.

BACA JUGA :  Pertama Kali, SMEXPO Pertamina Digelar di Makassar

“Di sini banyak sekali potensi-potensi yang Pak Desa dan masyarakat harus tahu, bahwa kita memang layak 50 besar. Potensi kita bukan untuk kita diamkan, tetapi untuk kita kembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Andi dalam acara Pemancangan Tiang Pertama Tambatan Perahu Wisata Laa Waa River Park, di Desa Matano.

Selain itu, ungkap Andi Tabacina, Danau Matano adalah danau terdalam di Asia Tenggara yang usianya jutaan tahun dan terdalam ke-8 di dunia.Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang bisa memikat wisatawan.

Sementara itu, Kepala Desa Matano, Jumahir, menyampaikan terima kasihnya atas dukungan PT Vale untuk destinasi wisata di desanya.

BACA JUGA :  Disaksikan Presiden RI, PT Vale-GEM Jalin Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero di Sulteng

“Setelah sekian lama, pemancangan tiang perdana tambatan perahu akhirnya dapat kami lakukan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale Indonesia Tbk, Ardian Indra Putra, menuturkan, jika ada masanya pertambangan sudah tidak bisa lagi digantungkan, maka sektor pertanian dan pariwisata bisa menjadi tumpuan penghidupan yang berkelanjutan.

“Melalui program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), ini sebagai bentuk ikhtiar kita untuk mulai menghadirkan alternatif sektor unggulan Luwu Timur yang sesuai dengan potensi alam tersedia. Sektor pariwisata bisa menjadi salah satu yang kita harapkan,” tuturnya

BACA JUGA :  Forum KTT se-Sulteng Pelajari Penerapan GMP di PT Vale

Ardian juga mengungkapkan, dukungan program untuk wisata Desa Matano ini telah melewati beberapa tahapan hingga akhirnya terealisasikan.

“Melalui inisiatif ini bukan hanya PT Vale yang akan berkontribusi, tapi saya yakin masyarakat juga punya inisiatif dan untuk kita sinergikan bersama, sehingga dampaknya bisa dirasakan bersama,” imbuhnya.

Turut hadir dalam acara Pemancangan Tiang Pertama TambatanPerahu Laa Waa River Park di Desa Matano, Assisten II Bupati Luwu Timur Masdin, GM SDP PTVI Ardian Indra Putra, Kasek PKPM Manese, BKAD Kawasan, PIC Kawasan, Bumdes, BKSDA, Pendamping Desa, dan masyarakat setempat. ***