LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bersama Pemerintah Kecamatan Nuha, UPTD Puskesmas Nuha, dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Aksi Bergizi di sekolah dalam rangka mencegah stunting di Kabupaten Luwu Timur.
Kali ini kegiatan digelar di SMP Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) Singkole, pekan lalu, setelah sebelumnya sukses digelar di SMPN I Nuha dan SMP Budi Utomo Sorowako.
Kegiatan Aksi Bergizi diawali dengan senam bersama, sarapan bersama dengan bekal yang dibawa dari rumah masing-masing, minum tablet tambah darah (TTD), konsumsi buah bersama dan materi ringan tentang Kesehatan.
Susi Suwardi, Penyuluh Keluarga Berencana BKKBN Nuha mengajak para siswa dan siswi untuk rutin mengonsumsi makanan bergizi dan TTD setiap pekan sekali, terutama untuk para siswi.
“Ini bertujuan mencegah terjadinya anemia atau kekurangan darah di kalangan remaja putri yang kelak akan melahirkan anak atau generasi mendatang. Karena perempuan itu setiap bulan menstruasi jadi rentan dengan anemia jika tidak mengonsumsi makanan bergizi dan TTD. Maka kita harus mempersiapkan generasi berencana,” ujar Susi.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Puskesmas Nuha, Chandra. Chandra mengajak para guru untuk rutin melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi ini.
Ia juga mengatakan, jika remaja putri menderita kekurangan darah atau anemia, maka ketika hamil dan melahirkan nanti, akan berrisiko bayi stunting atau kekurangan gizi.
“Ciri-ciri anak stunting adalah tinggi badannya kurang atau tidak sama dengan anak seusianya. Selain itu juga terlihat lemah, letih, lesu, dan kurang aktif,” jelas Chandra.
Sementara itu, Camat Kecamatan Nuha, Hariadi Hamid menyampaikan, jika kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah agar para siswa siswi menjadi sehat, kuat dan bisa belajar dengan baik.
Director External Relations PT Vale Indonesia Tbk, Endra Kusuma, mengatakan, melalui kolaborasi antara PT Vale dan pemerintah ini, diharapkan mampu menekan angka stunting di Luwu Timur.
“Kami berharap program ini menjadi salah satu jalan mencegah stunting, makanya program ini menyasar kalangan generasi muda khususnya usia remaja agar dapat membiasakan diri hidup sehat, dimulai dari mengonsumsi buah, sayur, dan juga tablet tambah darah,” ujarnya.
Rencananya, lanjut dia, dalam waktu dekat ini akan dilakukan kegiatan edukasi serupa yang menyasar kelompok usia remaja di beberapa wilayah pemberdayaan perusahaan bersama tim Genre (Generasi Berencana)-BKKBN Kabupaten Luwu Timur.
“Dengan gizi yang baik generasi mendatang diharapkan terbebas dari gizi buruk dan berbagai macam penyakit, sehingga terus berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Luwu Timur untuk terus maju dan menyongsong kemandirian pasca tambang kelak,” pungkasnya. *