JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait pelaksanaan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago bersama Bupati Kolaka, Ahmad Safei, di salah satu hotel, di Jakarta, Senin (07/03).

Sejumlah program dihadirkan dalam mewujudkan MoU tersebut, seperti program Training Tenaga kerja di BLK Kolaka, pengadaan satu unit ambulans untuk RS. SMS Berjaya (menggantikan ambulans yang saat ini status dipinjamkan oleh PTVI kepada Pemda dalam rangka covid).

Selanjutnya, program menjaga kelestarian budaya lokal dengan bersinergi bersama Masyarakat Adat Mekongga yaitu program pembangunan pendopo di Area Makam Raja Mekongga untuk menunjang pelaksanaan seremoni-seremoni adat yang senantiasa dilaksanakan di sana.

Program PPM atau yang sebelumnya dikenal dengan CSR itu telah dilaksanakan oleh PT Vale sejak 2010 silam.

Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Adriansyah Chaniago, mengatakan, kerangka kerja ini merumuskan tujuan, sasaran, tata nilai, kebijakan, strategi operasional, program, dan kegiatan PPM sesuai dengan peran perusahaan yang selaras dengan rencana pembangunan daerah.

Kata dia, untuk pemberdayaan masyarakat, fokus ke depan ada pada aspek pendidikan dan kesehatan. Hal ini selaras juga dengan shareholders PT Vale, termasuk dengan MIND ID.

“Terima kasih atas supportnya selama ini, di mana kami telah diterima seperti keluarga,” katanya.

Adriansyah menuturkan, agar program PPM berjalan sesuai harapan, maka dilaksanakan pelaksanaan workshop singkat terkait PPM. Tentunya diharapkan semakin menambah pengetahuan dan pemahaman seluruh pihak, terkait semangat yang ingin dibangun oleh program tersebut dalam upaya menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat.

“Kami berharap hadirnya PPM diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi, programnya yang senantiasa mengedepankan misi keberlanjutan. Sehingga sejumlah program dihadirkan bagi masyarakat,” harapnya.

Dia menyebutkan, beberapa program yang yang telah berjalan di Blok Pomalaa saat ini, yakni, sustainable program melalui pelaksanaan Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) diwujudkan dengan dihadirkannya System of Rice Intensification (SRI) organic.

Selain itu, lanjut dia, dihadirkan juga local capacity building agar masyarakat bisa dapat meningkatkan kualitas skill yang dimiliki.

“Termasuk dihadirkannya crash program melalui pemberian bantuan donasi hingga partisipasi aktif dalam mendorong peningkatan sarana dan prasarana di areal pemberdayaan,” ujarnya.

Sementara itu, kata Adriansyah, terkait dengan rencana kerja sama melalui penandatanganan MoU PPM Kolaka Tahun Anggaran 2021-2022 antara PTVI dengan Pemda Kolaka, diharapkan nantinya dapat tercipta sinergi bersama dalam mendorong percepatan pembangunan di Kolaka.

Ia mengatakan, hadirnya PPM tentunya sebagai wujud komitmen perseroan dalam mengambil peran di masyarakat, meski sejauh ini perseroan belum melakukan operasinya di Blok Pomalaa.

“Hal ini tidak terlepas dari keinginan perseroan untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan daerah khususnya peningkatan SDM baik melalui sektor pendidikan maupun kesehatan,” jelasnya.

Ia berharap dukungan seluruh pihak dalam menjalankan program PPM. Sebab, kata dia, dukungan dan kerja sama 3 pilar yaitu korporasi (PTVI), pemerintah daerah dan masyarakat, menjadi kunci penting dalam menjalankan setiap program tersebut.

Pada kesempatan itu, Adriansyah Chaniago menjelaskan terkait komitmen PT Vale dalam menerapkan Good Mining Practice (GMP).

Menurutnya, seluruh yang dilakukan oleh PT Vale adalah penerapan Good Mining Practice di keseluruhan operasi penambangan terintegrasi, dengan serangkaian proses yang signifikan.

“Seperti penggunaan energi terbarukan dari PLTA, adanya fasilitas pembibitan untuk penanaman kembali pasca tambang, dan selalu adanya pengolahan air sebelum dialirkan kembali ke danau,” jelasnya.

Sebagai gambaran, dari keseluruhan biaya penambangan ada porsi sekitar
22% persiapan, 25% pasca tambang, sedangkan 53% untuk proses penambangannya sendiri.

“Ini dapat dilihat dengan tetap terjaganya Danau Matano setelah kami 53 tahun beroperasi,” ungkapnya.

Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengapresiasi kepedulian PT Vale Indonesia Tbk, dalam mendorong percepatan pembangunan di Kolaka.

“Kehadiran PT Vale sangat diharapkan dan telah lama ditunggu, sangat berharap agar dapat terealisasi secepat-cepatnya. Diharapkan pula hadirnya PT Vale bisa memberikan manfaat secara langsung ke masyarakat, antara lain tenaga kerja, dampak ekonomi terkait yang sekaligus juga menghindari masyarakat meninggalkan profesi awalnya,” harapnya.

Ahmad Safei juga meminta agar nantinya saat beroperasi, PT Vale juga bisa menerapkan Good Mining Practice di Kolaka, sama seperti yang telah diterapkan di areal operasional sebelumnya, yakni di Sorowako.

“Selain itu dilakukan edukasi terkait hal tersebut agar stakeholders paham apabila ini dipercayakan ke PTVI akan dilakukan proses penambangan yang serupa,” tuturnya. ***