PT Putra Putri Winata Minta Stop Hoaks dan Kebencian

oleh -
Pimpinan dan karyawan PT.Putra Putri Winata sepakat perangi berita hoaks. (FOTO : IST)

PALU – Jelang pelaksanaan pemilihan umum 2019, berita hoaks dan ujaran kebencian akhir-akhir ini merebak dan menyebar di berbagai media sosial. Kondisi ini mengundang keprihatinan berbagai kalangan, termasuk warga Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tidak hanya berita palsu dan kebencian, isu SARA pun disebar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Menyikapi kondisi tersebut, manajemen perusahaan PT Putra Putri Winata mengajak semua pihak untuk  memerangi dan menghentikan penyebaran berita hoaks atau berita palsu. Selain itu juga tidak menyebar ujaran kebencian dan isu SARA. Pimpinan PT Putra Putri Winata, Matius kepada wartawan Jumat (29/3), menegaskan, ajakan perang terhadap hoaks sangat penting demi terjaganya ketentaraman dan kedamaian masyarakat.

Menurutnya, masyarakat jangan gampang terhasut dan terprovokasi dengan isu atau berita yang niatnya membohongi atau mengadudomba warga. Menurutnya, netizen yang cerdas adalah yang mampu memilah informasi dengan baik.

“Jika warga tidak cermat, maka akan mudah terpengaruh dengan berita yang sebenarnya bertujuan menyebarkan berita bohong, begitupula ujaran kebencian dan isu SARA yang sengaja dihembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” Katanya.

Lebih jauh Matius, masyarakat Kota Palu hendaknya menyaring informasi sebaik mungkin dan jangan mudah percaya atau langsung membagikan informasi tanpa mengkroschek kebenarannya. Demikian halnya dengan ujaran yang bernada kebencian di media sosial yang isinya menyudutkan orang atau kelompok tertentu.

Menyambut pemilihan umum baik pemilihan legislatif maupun presiden dan wakil presiden, Matius juga mengajak menyukseskan pesta demokrasi yang dilaksanakan 17 April 2019 tersebut. Iajuga berharap pemilu kali ini bisa berjalan dengan aman dan damai serta semua pihak mendukung siapapun yang menjadi pemenang dalam pemilu tersebut. ‘Ayo sambut pemilu dengan aman dan damai. Pilihan boleh beda tapi hati tetap sama dan menjaga keutuhan NKRI,’’kuncinya.(SAM)