POSO – PT. Poso Energy Sulewana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, melepas puluhan ekor induk ikan sidat jenis Anguilla Marmorata.

Pelepasan puluhan induk ikan khas Danau Poso itu dilakukan di muara Sungai Poso, Selasa (21/07), disaksikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Poso, Yusak Mentara.

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Poso Energy, Agus Syamsi, Rabu (22/07), mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian program kepedulian lingkungan untuk pelestarian ikan sidat yang menjadi khas Sungai Poso.

Pihaknya berharap agar nantinya ikan-ikan itu bertelur dan menghasilkan bibit glass eel yang akan kembali lagi ke sungai dan bisa berkembang biak dengan pesat.

“Induk ikan sidat yang kami lepasliarkan sebanyak 25 ekor dengan berat keseluruhan 120 kilogram dan panjang rata-rata satu meter lebih dan berdiameter 12 sampai 15 centimeter atau lingkar badan 30 sampai 35,” ungkap Agus.

Sementara itu, Kepala DKP Poso, Yusak Mentara, mengaku sangat mendukung kegiatan yang dilakukan PT. Poso Energy dalam melestarikan ikan sidat.

“Karena sungai sebagai jalur raya sidat, mulai dari glass eel hingga dewasa yang terhubung dengan perairan Teluk Tomini, maka sebagian besar berada di sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Poso. Namun sekarang ini, khususnya yang glass eel sudah mulai berkurang. Maka dengan cara seperti ini dapat menjaga kelangsungan habitatnya,” jelas Yusak.

Pihaknya juga bersyukur atas adanya kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang melarang memperjualbelikan benih ikan sidat ke luar negeri. Bahkan, dalam hal ini, menurutnya, KKP mendorong berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha perikanan untuk mengembangkan budi daya ikan sidat tersebut, mengingat potensi di pasaran global sangat tinggi.

“Dalam upaya pelestarian dan pengendalian pemanfaatan ikan sidat, maka sudah ditetapkan Peraturan Bupati (Perbup) Poso tentang Pengelolaan Ikan sidat,” katanya.

Hal senada diungkapkan Konsultan Pengembangan Budi Daya Ikan Sidat, Samliok Ndobe. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah antisipasi untuk menghindari kepunahan ikan sidat jenis Anguilla Marmorata yang ada di Poso.

“Inilah  salah satu upaya konservasi yang kita lakukan. Karena kita tahu bersama bahwa secara biologis ikan ini kalau sudah dewasa akan menuju ke laut untuk bertelur atau memijah,” kata Samliok Ndobe, Akademisi dari Untad Palu itu. (MANSUR)