PALU – PT Parna Raya, salah satu investor di Food Estate (FE) atau Kawasan Pangan Nusantara (KPN) Dampelas, meminta pihak terkait agar secepatnya melakukan land clearing atau pembersihan lahan.
Permintaan itu disampaikan saat melakukan kunjungan yang kedua kalinya ke lokasi KPN di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa kemarin. Kunjungan kedua itu atas saran dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Maritim dan Investasi (Marves).
Dari segi fasilitas dalam kawasan, perusahaan yang salah satunya bergerak di bidang perkebunan itu menilai sudah menunjukan perkembangan yang begitu cepat.
“Namun diminta untuk mempercepat land clearing. Jika sudah siap lahanya, maka Parna Raya akan langsung menanam sekaligus mempersiapkan kerja sama dengan petani setempat,” ujar Sekretaris Pelaksana, Tim Transisi Pembangunan KPN Sulteng, Muhammad Ridha Saleh, Rabu (28/09).
Ia menambahkan, di tahap pertama nanti, Parna Raya sudah siap menanam 50 hektar jagung dan shorgum.
“Karena menurut mereka, dari hasil kunjungan lapangan, kawasannya sangat layak dan bagus untuk tanaman jagung dan shorgum,” kata Ridha Saleh.
Ridha Saleh juga pernah menjelaskan terkait mekanisme kerja sama antara perusahaan dengan masyarakat petani yang telah mendapatkan redistribusi 400 hektar lahan dalam kawasan itu.
“Bisa saja mereka terlibat langsung di dalam, atau menyerahkan sepenuhnya kepada Parna Raya dan nantinya tinggal bagi hasil,” katanya.
Selain Parna Raya, investor lain yang sudah menyatakan kesiapannya untuk beraktivitas dalam KPN adalah Indofood.