PT IMIP Sediakan Wadah Belajar Bahasa Asing untuk Warga

oleh -
Koordinator Program Sekolah IMIP, Jamilah Akbar, saat memberikan pelajaran bahasa mandarin kepada warga. (FOTO: DOK. PT IMIP)

MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), menyediakan fasilitas tempat belajar di “Rumah Literasi”, lengkap dengan tenaga pengajar, bahan ajar, dan alat-alat tulis.

Upaya ini dilakukan sebagai bentuk keseriusasn perusahaan nikel terbesar itu untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, khususnya bahasa asing bagi warga di lingkar perusahaan.

Salah satu pembelajaran diajarkan yang di rumah literasi yang diinisiasi Departemen CSR PT IMIP ini adalah pelajaran bahasa mandarin.

Di rumah literasi yang berdiri di Lahan Sidaya IMIP, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali ini, Koordinator Program Sekolah IMIP, Jamilah Akbar dan timnya menyiapkan sejumlah bahan ajar yang dirangkum dari sejumlah buku. Beberapa materi disampaikan kepada warga secara interaktif dan menghibur.

Jamilah mengatakan, pembelajaran bahasa asing yang diadakan sejak Maret 2023 ini untuk menjawab kebutuhan warga terkait kemampuan berbahasa.

“Karena di Bahodopi ini sulit sekali mencari tempat kursus atau les bahasa. Meskipun saya belum mahir, saya terdorong untuk mengajarkan kepada anak-anak dan ibu-ibu yang mau,” ucap Jamilah.

Dia mengatakan, posisi juru bicara (jubir) yang membantu komunikasi antara karyawan asing dan karyawan Indonesia, menjadi salah satu incaran banyak pencari kerja.

Jamilah juga menyampaikan metode pembelajaran bahasa asing yang diberikan kepada warga. Terkadang kata dia, mereka menyiapkan dengan musik lagu Mandarin, anak-anak diajak bermain game atau kuis soal bahasa Mandarin.

Rumah Literasi ini juga sesekali mengundang perwakilan jubir dan tenant sebagai native speaker yang berkesempatan mendampingi proses pembelajaran. Dengan cara ini, kata Jamilah, para peserta kursus dapat berinteraksi langsung bersama orang asli Cina yang berbahasa ibu Mandarin.

Dengan pola pembelajaran secara praktik, kelas bahasa Mandarin ini juga berlangsung lewat praktik conversation atau percakapan, menulis, dan tanya-jawab. Di setiap akhir pertemuan, para peserta dan tutor berlatih bercakap dalam bahasa asing.

“Para peserta paling suka conversation dan menulis Hànzì. Menulis Hànzì ini walaupun susah, ketika mereka menikmatinya itu menjadi sesuatu yang seru,” kata Jamilah.

Seiring waktu, peminat kelas bahasa asing ini terus bertambah. Dari semula hanya diperuntukan bagi anak-anak, kelas bahasa asing juga diminati oleh orang dewasa. Peserta dari kalangan dewasa berjumlah 30-an orang, mencakup pekerja muda berusia 23–25 tahun, ibu-ibu rumah tangga, dan buruh di kawasan IMIP.

Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris juga diminati warga, terutama pelajar SD dan SMP dalam wilayah Kecamatan Bahodopi.

Menurut Jamilah, dari sekitar 60 orang anak, sebagian di antaranya ingin menambah pemahaman dalam bahasa Inggris dan meningkatkan prestasi di sekolah.

“Bahasa Inggris lebih diminati anak-anak, sedang bahasa Mandarin diminati orang dewasa,” kata Jamilah.

Reza Rama Haruna (21), seorang karyawan crew kebersihan di jetty kawasan IMIP, mengaku sudah mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin “Rumah Literasi” sejak setahun lalu.

Dia termotivasi mempelajari bahasa Mandarin untuk lebih mudah berkomunikasi dengan rekan kerjanya dari TKA Cina serta memperbesar peluangnya naik jabatan.

“Harus dimulai dari sendiri, kalau begitu-begitu terus kan tidak akan ada perubahan. Juga ditambah lingkungan belajar yang nyaman dan positif,” ujar Reza. */RIFAY