MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus mendorong pengembangan hortikultura di kawasan lingkar industri.
Program ini menjadi bagian dari upaya transformasi lahan tidak produktif menjadi area pertanian bernilai ekonomi tinggi yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal.
“Melalui pengembangan hortikultura, kami ingin menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar kawasan industri. Program ini membuka peluang kerja baru sekaligus meningkatkan keterampilan bertani yang berkelanjutan,” ujar Tarya, PIC Program Budidaya Sumberdaya Hayati CSR PT IMIP, Kamis (16/10).
Kegiatan hortikultura berkelanjutan yang digagas IMIP berfokus pada pemanfaatan lahan tidur di sekitar kawasan industri untuk ditanami berbagai komoditas sayur.
Menurut Tarya, beberapa desa yang ada di Kecamatan Bahodopi memiliki potensi cadangan lahan yang luas dan cocok untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian.
Berdasarkan hasil assessment dari CSR IMIP di 12 desa lingkar industri IMIP, beberapa desa yang menunjukkan potensi besar untuk kegiatan pertanian adalah Desa Lele, Desa Makarti Jaya, Desa Lalampu, Desa Dampala, Desa Bahomakmur dan Desa Bahodopi.
Sejauh ini, ada 3 kelompok tani yang terbentuk, yaitu Kelompok Tani Suka Maju dengan luas 13 ha dan Kelompok Tani Berkah Mobula dengan luas 6 ha di Desa Lele dan Kelompok Tani Pomponangi (9 ha) di Desa Makarti Jaya.
Selain pendampingan teknis pertanian, IMIP juga menggandeng kelompok tani dan pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan program.
Hasil panen dari lahan-lahan tersebut sebagian diserap oleh kebutuhan pangan internal kawasan industri, sementara sisanya dipasarkan ke pasar lokal dan regional.
“Ini bukan sekadar proyek pertanian, tetapi langkah strategis dalam membangun keseimbangan antara pertumbuhan industri dan keberlanjutan lingkungan,” tambahnya. ***