DONGGALA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Donggala akan menjadwalkan ulang rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Bosowa Tambang Indonesia.
Hal itu lantaran ketidakhadiran pihak perusahaan PT Bosowa pada agenda rapat dengar pendapat, Selasa (18/02).
RDP ini berkaitan dengan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di lokasi tambang milik Bosowa di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa.
Padahal menurut ketua Komisi III DPRD Donggala, Sudirman, Sekretariat DPRD Donggala sudah melayangkan undangan ke PT Bosowa.
“Coba telepon dulu PT Bosowa,” kata Sudirman kepada Kepala Desa Loli Saluran, Agus Priyono.
“Sudah di Loli Dondo, Pak!. Baru saya telpon,” jawab Agus. Namun hingga RDP ditutup, pihak PT Bosowa tidak tak kunjung tiba.
Hadir dalam RDP ini Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala Muin, Camat Banawa, Rustam, Kades Loli Saluran Agus Priyono dan anggota Komisi III.
“Kita jadwalkan kembali RDP bersama PT Bosowa,” tutup ketua Komisi III, Sudirman.
Sebelumnya, viral sebuah video yang direkam oleh seorang guru SD detik-detik longsor yang terjadi di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat 14 Februari 2025 sekitar pukul 09.00 WITA.
Peristiwa ini membuat panik warga sekitar, terutama karena longsor terjadi di area pertambangan galian C.
Video tersebut memperlihatkan material longsor yang jatuh di sekitar pemukiman warga, tepatnya di belakang SDN 21 Banawa.
Beruntung, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun pengungsi. *