PALU – PT Bumi Duta Persada (BDP) optimis bisa merampungkan pembangunan Jembatan V Palu tepat waktu sesuai dengan adendum (perubahan kontrak) yang diberikan.
Diketahui jembatan ini mulai dikerjakan PT Bumi Duta Persada sejak Juni 2019 lalu dan akan menjadi salah satu icon Kota Palu dengan nama Jembatan Lalove.
Humas PT BDP, Taufik Kamase, Sabtu (20/06), mengatakan, proses pekerjaan jembatan saat ini tinggal satu tahap, yaitu pengecoran.
“Sementara pemasangan gelagar dengan bentangan 50 dan berat 100 ton yang terpasangan sebanyak 8 batang sudah selesai. Itu merupakan pekerjaaan tersulit dalam pembuatan jembatan ini,” katanya.
Menurutnya, kurangnya tenaga kerja akibat tidak adanya transportasi udara karena pandemi Covid-19, merupakan kendala utama.
“Karena tenaga kerja yang digunakan untuk memasang dan mengoperasikan peralatan (louncer dan crane) semuanya dari Jawa dalam hal ini dari PT. WIKA,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Palu, Hidayat, mengatakan, jembatan tersebut, selain memudahkan akses trasportasi dari dan menujuh wilayah barat-timur Kota Palu, juga merupakan upaya pemerintah setempat untuk mengurai kemacetan dalam kota.
Pascabencan alam yang melanda Palu, lanjut dia, tingkat kepadatan kendaraan semakin bertambah. Apalagi jalur logistik yang membentang sekitar 7,2 kilometer di kawasan pesisir Teluk Palu ikut hancur, termasuk jembatan Palu IV sebagai maskot Ibu Kota Provinsi Sulteng, sehingga dilakukan pengalihan jalur ke dalam kota.
“Sebelum bencana, tingkat kepadatan kendaraan cukup tinggi, sehingga sejumlah ruas jalan dalam kota di waktu-waktu tertentu terjadi kemacetan. Olehnya pemerintah mengambil langkah membangun jembatan guna memecah tumpukan kendaraan,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihak Komisi C DPRD Kota Palu menyorot progres pembanguna jembatan tersebut.
Kontraktor pelaksana, yakni PT BDP diangap ingkar terkait waktu penyelesaian proyek senilai Rp59 miliar tersebut.
”Pihak PT BDP berjanji secara lisan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan pada 16 Juni 2020, sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin 11 Mei 2020 lalu. Tapi faktanya pekerjaan belum juga selesai,” ujar Ketua Komisi C DPRD Palu, Anwar Lanasi, dalam rapat kemitraan Komisi C DPRD Palu, bersama Kepala Bappeda dan Dinas PU Kota Palu, belum lama ini.
Kata Anwar, fakta lapangan jelas, pekerjaan jembatan memang sudah dalam proses fhinishing. Tapi apapun itu, kata dia, kontraktor sudah terlanjur berjanji bahwa mampu selesai pada 16 Juni.
“Padahal tinggal tersisa pekerjaan bagian samping, tempat pejalan kaki,” ucapnya.
Anwar menyebut, pekerjaan jembatan ini sudah mengalami dua kali adendum kontrak, lantaran keterlambatan waktu.
Meski begitu, pihaknya mengaku belum mengambil opsi untuk mendorong Pemkot memberi ‘punishment’ bagi perusahaan tersebut.
Terkait keterlambatan ini, Anggota Komisi C, Ahmad Mayer meminta kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum agar menekan kontaktor untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. (HAMID)