PALU – Partai Solidaritas Indonesi (PSI) Provinsi Sulawesi Tengah membidik pemilih milineal dalam menyongsong pemilihan umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang.
“PSI partai yang membranding dirinya sebagai partai melineal, sebagai partai anak muda. Bagi kita Politik harus ada segmennya. Tahun 2019 nanti, pemilih milineal usia 17-35 tahun, jumlahnya sekitar 55 persen, inilah yang kami bidik,” kata Yusuf Lakaseng, salah seorang calon legislatife (Caleg) DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah yang didampingi Ketua PSI Sulteng, Muh. Jaya, pada konferensi pers di Kota Palu, Senin (24/9).
Yusuf mengatakan, bukan berarti orang-orang tua tidak bisa memilih mereka, tetapi ini politik pemilu. Dimana Indonesia hidup di era digital, era revolusi industry, tingkat informasi sangat cepat sekali dimana inovasi dan kreativitas dituntut.
Dia mengatakan, Dewan pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulteng telah melakukan pembekalan bagi calon legislatife (Caleg) se Sulteng.
Dia menjelaskan, PSI adalah partai ideologis, harus ada pembeda dengan partai lain, PSI konsisten dengan keragaman, solidaritas, serta politik anti korupsi dan hal itu tidak dapat ditawar lagi.
“Khusus Sulteng telah dibuktikan dengan adanya pengurus DPD Sigi dipecat, ketika terindikasi meminta mahar terhadap anggota calon legislatife,” ungkapnya.
Yusuf menegaskan kepada para caleg, jika menjadi anggota DPR, bukan seperti anggota DPR lain, memperkaya diri, berleha-leha, gagah-gagahan, setelah terpilih sombong di depan rakyat.
“PSI bukan seperti itu, kalian harus mengerjakan semua agenda-agenda diserap partai yang berasal dari masyarakat,” tekanya.
Yusuf Lakaseng membocorkan strategi partanyai dalam menghadapi ambang batas parlemen atau parlianmentary threshold untuk pemilu 2019 yang dinaikan 4 persen.
Kata dia, partainya akan mengutus duta-duta, relawan yang terlatih untuk mengetuk pintu dari rumah ke rumah, sekitar 15 juta rumah di Indonesia, guna mengabarkan bahwa ada partai baru, anak muda yang serius melakukan pemberantasan korupsi dan bersih-bersih di DPR.
“Kita keluarkan caleg dengan integritas yang panjang, walaupun muda, mereka menawarkan harapan baru. Angka 4 persen bukan hal yang mustahil akan dicapai, bahkan secara psikologis sudah diatas 6-8 persen bisa dicapai ditahun 2019,” jelas Yusuf.
Yusuf menargetkan, dari setiap kursi yang diperebutkan baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, minimal satu kursi bisa direbut PSI, kecuali daerah yang caleg dari PSI yang kosong seperti kabupaten Tolitoli dan Morowali Utara. (IKRAM)