TOUNA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dinilai “Nyeleneh” dalam proses perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Rekrutmen PPS yang dinilai tidak berjalan normal itu telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat, oleh sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Forum Demokrasi Milenial (FDM) Sulteng, Selasa (24/01).

Koordinator FDM Sulteng, Wahyu mengaku, laporan mereka telah diterima oleh komisioner Bawaslu Touna, yang berjanji akan menindaklanjuti masalah tersebut.

Kata Wahyu, dalam proses rekrutmen PPS Touna, ada indikasi kecurangan yang dilakukan oknum komisioner KPU. Pasalnya, berdasarkan evaluasi dari FDM, oknum tersebut tidak melaksanakan tahapan dengan baik, bahkan menetapkan nama peserta dengan tidak memperhatikan peraturan yang berlaku. Diantaranya, peserta yang mampu menjawab pertanyaan saat tes wawancara diberi nilai rendah dan sebaliknya, peserta yang tidak memahami fungsi PPS justru memiliki reting nilai yang tinggi.

“Tahapan-tahapan yang dilakukan KPU tidak lagi mengikuti koridor yang ditetapkan, terkesan semua tahapan hanyalah formalitas belakang yang hanya menggugurkan admistrasi. Kasihan peserta lainnya yang sudah susah paya menjawab semua pertanyaan malah mereka yang terbuang,” keluhnya.

Atas nama FDM, Wahyu berharap, KPU Touna lebih selektif dan lebih mengedepankan integritas sebagai lembaga penyelengara yang murni, tanpa ada tendensi dari pihak manapun dalam mengambil keputusan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum tanggapan dari pihak KPU Touna. Ketua KPU Touna, Dirwansyah yang coba dikonfirmasi Via handphone di nomor 08134122XXXX dan 0822926XXXX belum tersambung. (YAMIN)