MOROWALI – Proyek  Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali terbengkalai.

Anggaran yang diperkirakan bernilai belasan juta, tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dikarenakan  penyediaan air minum tidak berfungsi.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Kolono, Irwan menyampaikan, pekerjaan yang dikerjakan di tahun 2021 yang bersumber dari APBD menjadi terbengkalai, sehingga pipa-pipa  sudah banyak hancur tak berfungsi, bahkan banyak hilang.

“Sebagai masyarakat, saya merasa dirugikan, karena Program Pasimas ini tidak selesai dan manfaatnya tidak dirasakan masyarakat,” terang Irwan.

Irwan menambahkan, Program Pasimas yang tidak dimaksimalkan pekerjaannya itu, masuk lagi program baru dari PDAM.

Mantan Ketua DPRD ini mengatakan, bahwa pekerjaan proyek Pamsimas harus dipihak ketigakan, tidak diserahkan kepada masyarakat.

Sebagai masyarakat Desa Kolono, ia berharap kepada tim auditor baik dari Pihak Pemerintah maupun Kejaksaan untuk menangani masalah tersebut.

Sementara, di tempat terpisah, Kepala Desa  Kolono, Nulfa’i yang dikonfirmasi awak media membenarkan, kalau program Pamsimas yang berada di Desa Kolono tidak memiliki asas manfaat.

Menurut Nulfa’I, bahwa Program Pamsimas sisi manfaatnya tidak ada, belum lagi air bisa mengalir  harus menggunakan mesin pendorong, dan itu menggunakan biaya sangat besar.

“Kebetulan ada program dari Pemda dari APBN PDAM, kita sandingkan pemasangan pipa yang dari Pamsimas, lagi pula pipa – pipa yang berasal dari Pamsimas masih ada dan menumpuk di rumahnya pak Sekdes,” kata Nulfa’i.

Reporter : Harits
Editor : Yamin