LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus mendukung sektor kesehatan di Luwu Timur, khususnya di wilayah pemberdayaan.
Hal tersebut diwujudkan melalui kolaborasi program preventif dan promotif dalam lingkup Kecamatan Nuha.
Upaya pencegahan dan promosi kesehatan ini dikemas oleh PT Vale melalui program Mari Rangkul Penderita Diabetes dan Hipertensi (Martabak Berdasi) dan Pencegahan Stunting.
Bersama Puskesmas Kecamatan Nuha, PT Vale telah merancang kegiatan untuk program kesehatan selama setahun ke depan.
Launching Program Pencegahan Stunting, dilaksanakan di SMPN 1 Nuha, Luwu Timur, pekan lalu.
Kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di SMPN 1 Nuha, dan nantinya akan dilakukan ke sekolah-sekolah lainnya di wilayah pemberdayaan.
Pencegahan stunting tidak hanya menyasar ibu hamil dan balita, tetapi juga remaja makanya diharapkan peran seluruh stakeholder terkait.
Director External Relations PT Vale Endra Kusuma menyampaikan terima kasih atas apresiasi seluruh pihak menyukseskan Program Pencegahan Stunting.
Sesuai tujuan Vale, yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik, dukungan untuk sektor kesehatan sangat penting.
“Besar harapan kami, program yang sudah kita jalankan bersama ini terus berlanjut, sehingga kemanfaatannya dapat berdampak untuk generasi-generasi selanjutnya,” ujarnya.
Pada program-program sebelumnya, PT Vale kerap mengajak serta pemerintah daerah untuk program preventif dan promotif di bidang kesehatan. Melalui Martabak Berdasi, PT Vale dan Pemda Luwu Timur telah beberapa kali mengadakan sesi edukasi maupun senam sehat untuk mengampanyekan bahaya diabetes dan hipertensi.
Keikutsertaan PT Vale untuk mencegah stunting, selaras pula dengan visi pemerintah Luwu Timur untuk mempertahankan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta menurunkan indeks prevalensi stunting menjadi 14,6 persen pada 2023.
Koordinator Program Martabak Berdasi dan Aksi Bergizi Puskesmas Nuha, Nurnia menjelaskan, upaya preventif atau pencegahan terhadap stunting untuk generasi mendapat dapat diterapkan kepada remaja putri. Salah satu penyebab stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak, disebabkan pula oleh kondisi calon ibu. Calon ibu yang mengalami anemia akan berpotensi melahirkan anak-anak yang stunting.
“Sebagai upaya pencegahan stunting, kami mengaharapkan semua siswa perempuan membiasakan minum tablet tambah darah (TTD) empat kali dalam sebulan, setiap pekan satu kali di hari yang sama. Langkah tersebut untuk menghindari terjadinya anemia atau kekurangan darah,” ungkap Nurnia.
Dalam kesempatan yang sama, Wahida selaku Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Nuha menyampaikan terima kasih kepada Puskesmas Nuha dan PT Vale, serta berkomitmen mendukung program tersebut.
“Bukan hanya program pencegahan stunting dengan membiasakan minum TTD, tapi program pengurangan sampah plastik pun SMPN 1 Nuha sudah aplikasikan di sekolahnya. Bahkan kantin sekolah sudah tidak dibolehkan menyiapkan mie instan untuk anak sekolah,” ungkap Wahida.
Sementara itu, Sekretaris Camat Nuha, Kamil Rasyid mengungkapkan bahwa sasaran utama kampanye ini adalah dengan tujuan melahirkan generasi yang sehat dan bebas dari stunting, serta memberi adalah untuk memberi pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab stunting.
“Kemudian tujuan kampanye juga meliputi percepatan penurunan angka stunting di kecamatan Nuha, melalui edukasi tentang stunting untuk remaja, motivasi remaja dalam penurunan stunting, dan peningkatan komitmen dalam pemahaman tentang stunting. Remaja kita dapat berperan aktif dalam mencegah stunting dengan memulai dari diri sendiri,” ujarnya. *