BANGGAI – Inovasi Program stunting kembali mengharumkan nama Sulawesi Tengah (Sulteng) di tingkat nasional.

Program yang digagas Kabupaten Banggai ini masuk dalam publikasi Bank Dunia. Hal ini terungkap dalam peluncuran buku dan Webinar yang dilaksanakan Bank Dunia, Selasa (31/05).

Dalam buku dengan judul “Moving forward: How Indonesia’s District Reduce Stunting” atau Melangkah Maju: inisiatif lokal dalam, Menurunkan Stunting di Indonesia itu termuat 10 Inovasi daerah terkait program penurunan stunting.

Di halaman 77, termuat artikel dengan judul, Banggai Akademisi dan Pimpinan Daerah Berkolaborasi Membawa Perubahan.

Acara dirangkaikan dengan webinar yang membahas isi buku ini dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Prof.K.H. Ma’ruf Amin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia serta narasumber lainnya.

Kepala Dinas P2KB-P3A Kabupaten Banggai, dr. Anang Otoluwa yang mengikuti peluncuran buku ini mengaku bangga atas terbitnya buku yang memuat salah satu inovasi Kabupaten Banggai.

“Ini adalah prestasi yang patut dibanggakan. Karena untuk bisa masuk dalam publikasi ini, Banggai melewati tahapan seleksi yang ketat,” ungkap dr. Anang Otoluwa, dihubungi dari Palu, Rabu (1/6).

Kemudian yang lebih membanggakan lagi, dua inovasi yang diulas dari pengalaman Kabupaten Banggai, yakni model kerjasama perguruan tinggi dan daerah serta posyandu prakonsepsi kini telah diadopsi menjadi program nasional

“Semua Kabupaten kini didampingi oleh satu perguruan tinggi dalam percepatan penurunan stunting. Sementara posyandu prakonsepsi telah menginspirasi lahirnya program pendampingan calon pengantin yang kini sedang digalakkan oleh BKKBN,” kata dr. Anang.

Dalam sambutan pembukaan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa buku ini adalah bentuk penghargaan kepada pahlawan local dalam penurunan stunting di Indonesia.

Sementara itu Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Satu Kahkonen mengemukakan bahwa buku ini dicetak dalam dua versi, yakni dalam Indonesia dan Inggris. Tujuannya, kehadiran buku ini agar bisa menginspirasi, tidak hanya untuk daerah lain di Indonesia tapi juga negara lain di belahan dunia. (YAMIN)