Program Deradikalisasi, BNPT Gandeng Mantan Teroris Poso

oleh -
Foto bersama usai kegiatan literasi media kerjasama antara FKPT Sulteng dan BNPT di Kota Palu, Kamis (02/11). (FOTO: MAL/FAUZI)

PALU – Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menyatakan ada sejumlah program deradikalisasi yang dilakukan di Provinsi Sulteng, khususnya di Kabupaten Poso.

“Saat ini ada dua narapidana yang sedang dibina dalam lembaga pemasyarakatan,” kata Irfan Idris, saat didaulat sebagai narasumber pada kegiatan literasi media kerjasama antara Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulteng dan BNPT di Kota Palu, Kamis (02/11).

Selain itu kata dia, ada sekitar 143 orang di Sulteng yang masuk dalam program pembinaan terkait wawasan keagamaaan, kebangsaan dan kewirasusahaan. Program lainnya yakni kunjugan media massa serta jurnalisme damai.

Secara nasional dalam program deradikalisasi, sebanyak 30 mantan teroris dari seluruh Indonesia sedang dikumpulkan di Jakarta, untuk dilatih sebagai pembicara dan pemberi kesaksian, bahwa hal-hal yang berhubungan dengan terorisme sangat tidak layak ada di Indonesia.

“Salah satunya mantan teroris Poso, Hasanuddin, yang divonis 20 tahun penjara, namun sudah bebas,” ungkap Irfan.

Bagi Irfan, masyarakat saat ini harus diberikan pencerahan, karena kebijakan BNPT ada dua bagian yakni deradikalisasi dan kontra radikalisasi.

Untuk kontra radikalisasi yang dilakukan yakni kontra narasi, kontra propaganda dan kontra ideologi.
“Media bisa menggunakan kontra narasi, dengan menulis dan memperbanyak tulisan, untuk mencerdaskan masyarakat,” harap Irfan. (FAUZI)