SIGI- Ketua Yayasan Inisiatif Perubahan Akses menuju Sehat (IPAS) Indonesia dr. Marcia Soumokil, melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi dipimpin langsung oleh Bupati Sigi Mohomad Irwan, terkait dengan pelaksanaan program Perempuan Cakap dalam Menjaga Dampak Perubahan Iklim (CERAH). Penandatanganan MoU ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Sigi, bertempat di ruang Aula Kantor Bupati Sigi, Senin (20/5).
Dalam proses penandatanganan Mou diawali dengan pemaparan gambaran umum terkait dengan Program CERAH bertujuan untuk memperkuat ketangguhan system kesehatan terhadap dampak perubahan iklim, dengan memperkuat alur layanan kesehatan reproduksi dengan layanan kekerasan berbasis gender bagi perempuan dan remaja perempuan khususnya bagi kelompok marginal.
Melalui program tersebut diharapkan kedepan dapat mengurangi kerentanan perempuan dan remaja perempuan dari krisis iklim, khususnya terhadap hak kesehatan seksual dan kekerasan berbasis gender reproduksi. Kemudian, memperkuat kapasitas resiliensi dari system kesehatan akibat dampak krisis iklim serta meningkatkan lingkungan mendukung untuk aksi iklim tranformatif gender dengan mengintegrasikan HKSR/Keadilan reproduksi baik di institusi maupun di komunitas masyarakat.
Program tersebut dilaksanakan di tiga kabupaten ada di wilayah Sulteng yakni Kabupaten Sigi,Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong. Khususnya di Sigi menjadi wilayah intervensi program tersebut, yakni komunitas ada di 31 desa tersebar di 8 wilayah kecamatan.
Selain itu program tersebut juga mendorong penguatan layanan kesehatan di 8 puskesmas dan rumah sakit Torabelo kabupaten Sigi.
Selanjutnya Ketua Yayasan IPAS Indonesia dr. Marcia Soumokil, mengawali sambutannya dengan memperkenalkan Yayasan IPAS Indonesia didirikan pada 2018 bersifat non profit don konsern bekerja untuk issu sosial dan kemanusiaan dengan berfokus pada pengakhiran kematian dan kesakitan yang dapat di cegah terkait dengan kesehatan reproduksi juga kehamilan yang tidak diinginkan yang banyak dialami oleh perempuan dan remaja perempuan melalui kerjasama baik ditingkat lokal, nasional juga global dalam memberi dukungan agar terjaminnya hak perempuan atas layanan kesehatan reproduksi yang komprehensif sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pelaksanaan program nasional kesehatan ibu dan anak serta kesehatan usia reproduksi yang dicanangkan oleh Kementrian kesehatan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya dr. Marci (sapaan akrabnya) juga menyampaikan apresiasinya atas respon baik dari Pemerintah Kabupaten Sigi, khususnya bupati, sehingga proses penandatangan MoU ini dapat dengan cepat dapat dilaksanakan.
“Terima kasih kepada bupati dan semua OPD terkait telah bersedia bahkan merespon dengan cepat kerja sama ini, sehingga kegiatan tersebut dapat difasilitasi. Tentu saja dengan harapan kerjasama dilaksanakan hingga 2026 kedepan dapat berjalan lancar dan sukses untuk kepentingan masyarakat kita khususnya di Kabupaten Sigi”, ujarnya.
Pada kesempatan Bupati Sigi Mohamad Irwan dalam sambutannya juga menyampaikan harapannya dengan ditandatanganinya MoU sebagai bentuk kesepakatan kerja sama terkait program CERAH ini, yang sangat membantu program pemerintah daerah, mengingat daerah Sigi merupakan salahsatu daerah rawan bencana alam, dampak dari perubahan iklim. Kemudian berdampak pada banyak hal yakni ekonomi dan kesehatan bahkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Saya pribadi sangat senang karena sepengetahuan saya selama ini Yayasan KPKP-ST sudah cukup lama beraktifitas di wilayah Kabupaten Sigi dengan berbagai programnya. Saya juga berterimakasih Yayasan IPAS Indonesia menjadikan kabupaten Sigi sebagai salasatu wilayah dalam implementasi program Perempuan Cakap dalam Menjaga Dampak Perubahan Iklim (CERAH) hingga 2026 ke depan. Dan melalui kesempatan ini saya meminta kepada semua OPD terkait untuk selalu siap membantu dan melaksanakan kerjasama tersebut ,agar program CERAH ini dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Di tempat sama Ketua Yayasan Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah (KPKP-ST) juga menjelaskan bahwa KPKP-ST sendiri telah melaksanakan berbagai program di wilayah Kabupaten Sigi. Dan KPKPST sebagai mitra lokal Yayasan IPAS Indonesia telah berlangsung sejak 2022 dengan berbagai bentuk kegiatan antara lain memberikan penguatan kapasitas bagi tenaga kesehatan, pemerintah desa, dan tentu saja mengedukasi masyarakat di tingkat desa khususnya perempuan dan remaja perempuan terkait dengan adpatasi krisis iklim berdampak pada kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual sebagai dalam melakukan pencegahan, penanganan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan berbasis gender dan seksual.
“Alhamdulillah karena tahun ini Yayasan IPAS Indonesia tetap menjadikan Yayasan KPKPST sebagai mitra lokalnya dalam pelaksanaan program CERAH tersebut, bahkan wilayah intervensi program dapat menjangkau lebih luas di provinsi Sulteng, yakni kabupaten Parigi Moutong. Dengan harapan semoga dengan program tersebut dapat memperluas kampanye tentang bagaimana mengurangi dampak dari krisis iklim ataupun bagaimana masyarakat kita dapat beradaptasi dengan krisis iklim itu sendiri, khususnya bagi kesehatan reproduksi dan seksual perempuan dan remaja perempuan sebagai upaya dalam pencegahan Kekerasan berbasis gender,”tutup Aya sapaan akrabnya.
Proses penandatanganan MoU program Perempuan Cakap dalam Menjaga Dampak Perubahan Iklim (CERAH) dilakukan oleh Bupati Sigi Mohamad Irwan di damping oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dan Ketua Yayasan IPAS Indonesia dr. Marcia Soumokil, bersama tim didampingi oleh Ketua Yayasan KPKP-ST Soraya Sultan.
Reporter : IKRAM
Editor: NANANG