PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu, Hardi, resmi melaunching Program Bina Imtaq, di SMP Negeri 1 Palu, Sabtu (19/02).
Program Bina Imtaq tersebut merupakan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan setiap Jumat pekan berjalan di tingkat PAUD, SD, dan SMP di bawah naungan Pemkot Palu.
Wali Kota Palu, Harianto Rasyid, mengatakan, Pemkot Palu melihat pembinaan imtaq sangat penting dilakukan secara komprehensif, karena anak-anak wajib mendapatkan pendidikan yang berhubungan dengan keagamaan.
“Biasanya pendidikan agama yang didapatkan anak-anak kita setiap minggunya mungkin dua jam saja. Menurut saya ini tidaklah efektif. Maka dibutuhkan waktu yang cukup dalam satu hari agar anak-anak kita diberikan pemahaman yang baik dan mendalam terkait agama ini, terkait ketuhanan,” katanya.
Dengan pemberian pemahaman keagamaan tersebut, lanjut dia diharapkan apa yang tersampaikan, bahkan jika bisa, 50 persen masuk dalam pikiran dan hati para siswa.
“Maka ini sudah membantu Pemkot melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiapkan para siswa menjadi anak didik harapan semua, seperti menjaga setiap langkah yang akan mereka ambil dalam perjalanan kehidupan mereka,” tuturnya.
Dengan membangun kedekatan mereka dengan penciptaNya, lanjut dia, maka Allah SWT pun akan menjaganya.
“Kita pun orang tua, berharap besar bahwa anak-anak kita menjadi anak-anak yang baik dan memenuhi harapan kita. Bisa bertanggungjawab kepada dirinya, menjaga martabat dirinya. Kalau itu mampu, mereka juga menjaga martabat orang tua. Itulah harapan terbesar dari kita orang tua,” ungkapnya.
Ia berharap, Bina Imtaq benar-benar dipraktikkan dengan sebaik-baiknya. Pihaknya akan mengevaluasi secara berkala untuk bersama-sama menemukan format yang tepat agar pelaksanaan Bina Imtaq teraplikasi dengan baik dan efektif bagi para siswa.
“Sehingga hari Senin – Kamis manfaatkan pendidikan umum. Dan di hari Jumat, mereka full pendidikan agama. Hari Sabtu dan Minggu, jangan dibebani mereka. Biarkan mereka menikmati waktu luangnya dan waktu bersama keluarganya. Kalau kita bebani, kapan mereka punya waktu untuk merefresh diri mereka. Saya minta Kadis, agar para guru tidak lagi memberikan beban pelajaran untuk hari Sabtu. Apapun itu,” tegasnya.
Ia menekankan kebijakan tersebut akan menjadi parameter pemberian reward bagi sekolah terbaik di Kota Palu, di mana terbaik pertama akan diberikan Rp1 miliar, terbaik kedua diberikan Rp600 juta, dan terbaik ketiga akan diberikan Rp400 juta.
“Saya minta seluruh sekolah dalam lingkup pengawasan Pemerintah Kota Palu wajib melaksanakan dan memperhatikan apa yang menjadi instruksi saya,” tekannya.
Dalam kesempatan ini Hadianto juga meminta agar pelaksanaan magang kepala sekolah dilakukan secara objektif, karena tujuannya guna mempersiapkan kepala sekolah yang handal sehingga penyamaan kualitas pendidikan di lingkup Pemerintah Kota Palu betul-betul berjalan dengan baik.
Selain itu, Ia meminta Kadisdikbud Kota Palu untuk mempersiapkan langkah-langkah guna pelaksanaan pelatihan bagi guru-guru secara berkala sehingga terjadi peningkatan kemampuan kapasitas guru yang akan berdampak terhadap peningkatan kapasitas para siswa.
Ia juga menambahkan agar Kadisdikbud Kota Palu memikirkan langkah terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer dengan mencarikan jalan keluar bagi mereka, sehingga mereka juga mendapat perhatian yang baik dari Pemerintah.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay