Program Berakhir, CARE Peduli: Kemungkinan Berlanjut

oleh -
Pertemuan Pemerintah kabupaten Sigi dan Yayasan Care Peduli Indonesia. Foto: Istimewa

SIGI – CARE Peduli Indonesia, salah satu yayan filantropis yang membantu pemulihan pasca bencana gempa 2018 di Sulawesi Tengah, menyambangi Kantor Bupati Sigi, Rabu (9/9).

Kedatangan rombongan yang dipimpin Dr. Rino A Sa’danoer, selaku Direktur Program dan Advokasi ini, untuk menyampaikan gambaran program yayasan ini kepada pemerintah, sebab telah berakhirnya program kemanusian yayasan ini di Sulteng, khususnya Sigi, pada September 2020 ini.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Muh. Basir menerima kedatangan CARE Indonesia, menyampaikan, Pemkab Sigi mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas bantuan dari CAREe Indonesia, mulai dari bantuan pada masa tanggap darurat, proyek pemulihan pasca bencana di bidang pertanian, peternakan, perikanan, UMKM bantuan pangan, rehab air bersih dan sejumlah program lainnya.

BACA JUGA :  KPU Palu Tetapkan DPT 274.293 Jiwa

Menurutnya, tentu ini sangat membantu pemerintah, terutama sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak bencana.

“Kita mengucapkan terima kasih dan walaupun program yang dilakukan akan berakhir. Namun hubungan akan tetap berjalan dengan program yang berkelanjutan,” harapnya.

Sementara Rino A. Sa’danoer berharap, bantuan dari CARE Indonesia dapat meringankan beban pemerintah daerah dan masyarakat Sigi. Usai program pasca bencana ini, CARE menurutnya akan meninjau kembali. Tidak menutup kemungkinan untuk kembali melanjutkan proyek lainnya di Sigi.

BACA JUGA :  UIN Datokarama Palu Tekankan Nilai Kemanusiaan dalam PBAK 2024

“Dengan adanya pertemuan ini hasilnya nanti dapat memberikan gambaran kepada CARE Indonesia, berupa bantuan atau kerjasama apa saja yang akan direncanakan di Kabupaten Sigi ke depan,” ujarnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Asisten Bidang Ekonomi dan pembangunan, Kepala Bappeda Sigi, Kepala Dinas Peternakan, Dinas Pertanian dan Hortikultura, serta beberapa mitra dari Yayasan Care Peduli yaitu Karsa Institut dan Dompet Duafa.

Reporter: Hady
Editor: Nanang