PALU – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Prof. Zainal Abidin, menjelaskan makna dan hakekat puasa adalah simbol untuk memahami dan mengerti kondisi orang lain.

Prof Zainal mencontohkan, saat berpuasa menahan rasa lapar, maka orang yang berpuasa akan memahami kondisi orang yang kelaparan.

“Dengan rasa lapar misalnya, maka kita bisa memahami bagaimana kondisi orang yang kelaparan yang butuh makan, minum dan lain-lain,” terang Prof. Zainal Abidin, Selasa (19/03).

Sehingga, menurut Rais Syuriah PBNU Sulteng itu, orang yang berpuasa akan memahami dan mengerti kondisi orang lain. Dengan begitu, akan muncul keinginan untuk membantu dan menolong orang lain yang sedang mengalami kuslitan hidup.

“Akan muncul rasa kita untuk membantu orang yang susah, kelaparan dan memberikan makanan,” katanya.

Guru Besar UIN Datokarama Palu itu menambahkan, bahwa Allah Subhanahu Wa Taala selalu hadir bersama orang yang sedang berpuasa. Puasa juga, kata dia, untuk introspeksi diri dan merenung siapa kita sesungguhnya.

Reporter : Nanang IP
Editor : Rifay