PALU – Musyawarah Nasional (Munas) ke XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sukses memilih sembilan presidium Majelis Nasional Masa Bakti 2022-2027.
Mereka didominasi oleh politikus berjumlah 8 orang dan satu orang dari unsur pengusaha. Tidak ada perwakilan birokrat, akademisi dan profesional dalam komposisi presidium baru tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Akademisi Universitas Tadulako (Untad) Prof. Dr. Slamet Riyadi Cante, MSi sangat menyangkan dari sembilan orang presidium terpilih didominasi oleh para politisi dan hanya satu orang dari kalangan pengusaha.
“Publik menyayangkan perwakilan dari elemen lain tidak diakomodir,” ujar pengamat kebijakan publik Untad ini, di Palu Ahad (27/11).
Menurutnya, idealnya juga pengurus wilayah Sulteng selaku tuan rumah, dapat diupayakan untuk terpilih menjadi presidium.
Ia mengatakan, dibutuhkan regenerasi KAHMI untuk dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Idealnya kegiatan Munas KAHMI tidak hanya sekadar memilih presidium, tetapi sebagai momentum untuk mengevaluasi peran dan kontribusi KAHMI terhadap kemajuan bangsa negara.
“Perspektif ini sebagai wujud kepedulian kami sebagai bagian dari KAHMI, ” ujar Alumni HMI Bontolempangan Makassar 1982 ini.
Namun kata dia, kita patut mengapresiasi kinerja panitia terhadap penyelenggaraan Munas KAHMI dan tentunya perputaran ekonomi di Kota Palu, khususnya sektor UMKM menjadi dampak positif yang kita dapatkan selama kegiatan Munas .
“Tentunya publik juga berharap agar KAHMI tidak terlalu kental berafiliasi terhadap kepentingan politik praktis,” menyudahi.
Reporter: IKRAM